JOGJA MAKIN KAYA : Beli Mobil Rp500 Juta pun Tunai

Foto Mobil Mewah
JIBI/Harian Jogja/Rahmatullah

JOGJA – Makin kayanya sebagian orang Jogja dapat dilihat dari penjualan mobil dan motor mewah. Banyak orang Jogja berani membeli mobil mewah dengan harga di atas Rp500 juta dengan uang tunai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kondisi ekonomi DIY yang semakin membaik menjadi pasar tersendiri bagi industri otomotif. Pertumbuhan hotel dan properti yang signifikan membuat peluang bagi kami diler mobil,” kata Branch Manager Nasmoco Janti, Djoko Prasongko, akhir pekan lalu.

Bahkan sebagian besar mobil-mobil tersebut, katanya di beli secara tunai. Menurutnya jika dipersentase maka sekitar 55% pembelian tunai dan sisanya kredit. ”Hal tersebut membuktikan daya beli masyarakat di DIY sangat bagus,” tambahnya.

Djoko Prasongko menjelaskan pada tahun ini terjadi peningkatan penjualan kendaraan yang sangat signifikan. Pada 2012 lalu, pasar mobil di DIY pada triwulan pertama mencapai 4.200 unit sedangkan pada 2013 ini mencapai 5.900 unit.

Djoko Prasongko mengatakan permintaan Toyota Fortuner dengan harga paling murah Rp407 juta hingga April lalu mencapai 90 unit. Sedangkan sepanjang 2012 lalu, penjualan varian tersebut 190 unit.
“Peningkatannya cukup bagus, tahun lalu per bulan rata-rata hanya 18 unit, tahun ini rata-rata penjualan bisa mencapai 23 unit,” ujarnya.

Kondisi yang sama juga menimpa Toyota Alphard. Mobil yang dibanderol paling rendah Rp711 juta tersebut hingga April lalu mencapai 26 unit sedangkan sepanjang 2012 lalu penjualan varian ini hanya meningkat 20 unit per bulan.

Terpisah Branch Manager Nissan DIY, Ngurah Sebudhie mengatakan, dibandingkan 2012 lalu terdapat peningkatan hingga sekitar 40% di kelas mobil premium. Beberapa varian premium Nissan seperti Nissan Teana yang dibandrol dengan harga Rp580 juta, Nissan Morano Rp800 juta, Nissan Navara dengan harga Rp480 juta dan Nissan Elgrand diharga Rp800 juta laku keras di awal tahun ini.

“Pada 2012 lalu, total dari Januari hingga April di segmen tersebut hanya 18 unit, sedangkan tahun ini mencapai 24 unit,” katanya.

Ia menambahkan 80% pembeli untuk segmen premium tersebut adalah kalangan pebisnis sedangkan sisanya merupakan perusahaan atau institusi.