SOLOPOS.COM - ilustrasi (google img)

ilustrasi (google img)

JOGJA — International Council for Local Environmental Initiatives (ICLEI) menunjuk Kota Jogja sebagai pilot project pembuatan metodologi dan standar pengukuran pemantauan emisi karbon.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

ICLEI menilai kota-kota besar di Asia Tenggara rentan terdampak perubahan iklim global. Apalagi, keberadaan kota-kota di kawasan ASEAN tersebut juga tidak lepas dari penggunaan energi yang menyumbang emisi karbon.

Project Coordinator ICLEI Asia Tenggara, Mahallah Adalia mengatakan, sebagai kota percontohan, Jogja didorong agar lebih siap mengukur dan memantau emisi karbon termasuk efek rumah kaca di lingkungannya.

Hal itu dilakukan untuk menentukan kebijakan yang akan diambil dan strategi efektif menekan emisi karbon untuk ketahanan iklim.

“Dari inventarisasi emisi gas rumah kaca tersebut nanti akan dijadikan bahan perumusan rencana strategi sebagai bagian dari antisipasi dan pengurangan perubahan iklim,” kata Adalia di Balaikota Jogja, Kamis (20/9).

Project Officer ICLEI, Cesaria Eka Yulianti menambahkan, penekanan strategi yang akan dilakukan adalah efisiensi penggunaan energi dan pengurangan gas rumah kaca.

“Misalnya mendorong penggunaan lampu hemat energi, menggalakkan penggunaan sepeda seperti program segosegawe di Jogja hingga menghemat penggunaan pendingin ruangan (AC),” jelas Cesaria.

Metodologi dan rencana strategis pengurangan terhadap dampak perubahan iklim di Jogja akan diadopsi kota-kota lainnya di ASEAN. Jogja terpilih sebagai pilot project setelah melalui sejumlah tahapan, salah satunya kesiapan memantau kualitas udara.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya