SOLOPOS.COM - Penampilan penari asal Korea Selatan menjadi pembuka dalam Jogja International Street Performance (JISP) 2016, di Concert Hall TBY, Minggu (25/9/2016) malam.(Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Jogja International Street Performance berlangsung meriah.

Harianjogja.com, JOGJA – Ratusan seniman tampil di sepanjang Jalan Mangkubumi, Kota Jogja dalam event Jogja International Street Performance (JISP) 2016 di hari kedua, Senin (26/9/2016) sore. Selain itu panggung Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY) juga dihiasi seniman dengan berbagai penampilannya pada malam hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di Jalan Mangkubumi, pertunjukan mulai dibuka Senin (26/9/2016) pukul 16.30 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Di jalanan ini ada tiga stage yang diberi nama Stage Gedruk, Stage Trisik dan Stage Kengser. Penampilan penari kawakan Didik Nini Thowok menjadi pembuka dalam perhelatan di stage gedruk.

“Pertama kali penampilan Didik Nini Thowok,” ungkap salahsatu panitia Odie saat ditemui di Stage Gedruk Jalan Mangkubumi, Senin (26/9/2016) malam.

(Baca Juga : JOGJA INTERNATIONAL STREET PERFOMANCE : Tarian Tradisional Korea Buka JISP 2016)

Menurut Odie, ada sekitar 40 seniman yang tampil di panggung kecil berjarak sekitar 40 meter dari sisi selatan Tugu Jogja. Ratusan pengunjung datang dan pergi di panggung tersebut, bahkan menyita pengendara yang melintas di kawasan Jalan Mangkubumi.

“Paling utara berdekatan dengan Tugu ini stage gedruk, lalu di selatan lagi ada stage trisik dan kengser,” kata dia.

Dari ketiga stage tersebut, jika ditotal keseluruhan ada ratusan seniman yang tampil di pinggiran jalan tersebut. Selain mempertunjukan tarian ada juga yang memainkan musik.

“Di Stage Gedruk tadi ada Songket Art, Melanesian, lalu Senggol-Senggol, semuanya dari Indonesia,” ujar dia.

Sementara itu TBY, Stage Concert Hall diisi berbagai penampilan apik dari seniman berbagai negara, dimulai sekitar pukul 19.00 WIB. Seperti Sekaa Gong Merdangga Girikusuma dari Buleleng, Bali, Gerard Mosterd dari Netherland, Ranranga Dance Academy dari Srilanka, Shahrin Johnry dari Singapura dan berbagai seniman lainnya.

Arya Nugrahadi Kabid Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata DIY menegaskan, JISP memang sengaja merangkul seniman dari berbagai negara dengan harapan bisa menjadi ruang silaturahmi budaya antar bangsa. JISP diadakan setiap tahun, dengan menghadirkan para seniman kontemporer dan tradisional, mereka bebas berkreasi menunjukkan kreatifitasnya. “Selain itu untuk menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya