SOLOPOS.COM - Simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Paket Kesetaraan di SMA N 2 Jogja dan SMA N 7 Jogja, Senin (19/3/2018). (Harian Jogja-Sunartono)

Sebanyak 685 warga belajar dari kejar paket B dan C mengikuti simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Paket Kesetaraan

Harianjogja.com, JOGJA – Sebanyak 685 warga belajar dari kejar paket B dan C mengikuti simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Paket Kesetaraan di SMA N 2 Jogja dan SMA N 7 Jogja, Senin (19/3/2018).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Panitia masih memberikan dispensasi untuk tetap masuk ruang meski ada beberapa warga belajar yang terlambat masuk. Proses pelaksanaan ujian dihelat sama seperti UNBK reguler, prosedur soal dipegang langsung dari Kemendikbud.

Kasi Pendidikan Masyarakat dan Kesetaraan Bidang Pendidikan Non Formal dan PAUD Dinas Pendidikan Kota Jogja Eka Yunianta menjelaskan, kegiatan simulasi UNBK Paket Kesetaraan diikuti 685 orang terdiri atas, 440 warga belajar untuk Paket C dan 245 warga belajar untuk Paket B.

Sebanyak 366 orang mengikuti simulasi pada pagi hari dari pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB di SMA N 2 Jogja dan sisanya mengikuti simulasi di SMA N 7 Jogja pada siang hari.

Mereka antara lain berasal dari sejumlah PBKM seperti, PKBM Home Schooling Primagama, PKBM Wiratama, PKBM Bangun Karsa, PKBM Karya Manunggal, PKBM Reksonegaran, PKBM Sejahtera, PKBM Pelangi Abadi Nusantara, PKBM Anak Mandiri, PKBM Sahabat Nusantara, UPT Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan sejumlah PKBM lainnya.

Pelaksanaan simulasi tersebut, kata dia, sepenuhnya digelar oleh tujuh PKBM di Kota Jogja yang sudah terakreditasi. Dari 15 PKBM yang memiliki warga belajar kelas 9 dan kelas 12 paket kesetaraan, hanya tujuh yang berhak menyelenggarakan UNBK.

“Nah, yang lain itu secara formal pelaksanaan masih menumpang di PKBM lain hang sudah terakreditasi,” terangnya di sela-sela memantau simulasi UNBK Paket Kesetaraan di SMA N 2 Jogja, Senin (19/3/2018).

Menurutnya tidak ada kendala teknis yang signifikan, meski sebelumnya sempat mengkhawatirkan akan adanya pemadaman listrik, tetapi semua pelaksanaan dapat berjalan lancar tanpa ada pemadaman.

Akan tetapi, ia mengakui masih adanya sejumlah warga belajar yang tidak bisa datang tepat waktu sesuai jadwal pelaksanaan ujian. Banyak di antara mereka yang telat dengan berbagai alasan. Pihaknya masih memaklumi kenyataan itu, namun saat pelaksanaan UNBK Paket Kesetaraan, ia mendorong pengelola PKBM agar memastikan warga belajar datang tepat waktu.

“Karena karakteristik pendidikan formal dan non formal kan berbeda jadi kami memaklumi. Kami harapkan kepada pengelola agar peserta didik tidak ada yang terlambat lagi, karena tidak ada tambahan wakti bagi yang telat. Tidak ada tambahan waktu bagi yang terlambat,”

Eka memastikan, proses simulasi tersebut dilaksanakan sama persis pelaksanaan UNBK sekolah formal. Di setiap ruangan ada dua orang proktor yang bertugas mengendalikan server, membagi soal ke personal computer (PC) setiap peserta didik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya