JOGJA-Tingkat hunian di sejumlah hotel meningkat 80% hingga 90% pada saat liburan panjang akhir pekan lalu.
Selama liburan Nyepi, DIY mendapat limpahan wisatawan dari Bali yang tepat pada 23 Maret lalu menutup penerbangan dari dan menuju untuk menghormati perayaan Tahun Baru Saka.
Promosi Mi Instan Witan Sulaeman
Public Relations Manager Grand Quality Hotel Jogja Tri Sutami mengatakan tingkat hunian atau okupansi hotel selama Nyepi mencapai 98% pada Jumat (23/3) dan 90% pada Sabtu (24/3).
“Tamu didominasi tamu domestik. Tamu mancanegara masih sekitar 20 persen,” ujarnya, Minggu (25/3).
Tami mengaku long weekend ini cukup mampu mendongkrak okupansi selama low season.
Tami menambahkan okupansi akan mulai normal setelah Minggu dengan perkiraan antara 60% hingga 70%. “Soalnya, liburan sudah usai,” tambahnya. Tamu yang dominan berasal dari Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Tami menambahkan meski long weekend telah usai, namun untuk tetap mampu mendongkrak okupansi lewat tamu individu maupun MICE, pihaknya menawarkan beberapa pilihan menu yakni dari Jepang, China dan Eropa.
Public Relation Manager The Phoenix Hotel Jogja Wiwied A. Widyastuti mengatakan tingkat hunian selama libur panjang akhir pekan ini mencapai 95%.
“Selama tiga hari mulai Jumat hingga Minggu okupansi tinggi dan masih didominasi wistawan domestik,” ujarnya.
Meski demikian, beberapa tamu asing dari Eropa dan Asia juga cukup banyak yang memilih Jogja untuk menginap. “Kebanyakan limpahan dari tamu yang batal ke Bali,” ujarnya.
Wiwied mengungkapkan beberapa wisatawan memilih mengalihkan tujuan wisatanya ke Jogja selama libur Nyepi. Selain diuntungkan karena banyak limpahan wisatawan dari Bali, Wiwied mengaku tingkat hunian meningkat juga terbantu MICE.
“Berkat tamu MICE, okupansi bisa mencapai 60 persen hingga 80 persen,” tutupnya.
Sales Marketing Whiz Hotel, Maria Endah Perwitasari mengatakan kenaikan okupansi di Whiz mulai terjadi sejak 20 Maret lalu.
“Hingga Minggu (25/3) ini, okupansi mencapai 90 persen,” jelasnya. (ila)