SOLOPOS.COM - Ilustrasi kamar Hotel Aziza Solo (aziza.horison-group.com)

PHRI klaim tenaga kerja banyak terserap di hotel.

Harianjogja.com, JOGJA— Serapan tenaga kerja di sektor perhotelan terbilang tinggi. Jika ada 100 kamar dalam sebuah hotel, serapan tenaga kerja bisa mencapai 70 orang sampai 100 orang.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Ketua Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI) DPD DIY, Istidjab Danunegoro menyampaikan, jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor perhotelan tergantung pada jumlah kamar. “Kalau kamarnya 100, pegawainya bisa sekitar 70 sampai 100 orang. Ada pula yang 120,” katanya, Selasa (7/11/2017).

Dari angka serapan tenaga kerja tersebut, ia mengakui andil sektor perhotelan dalam menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sangat tinggi. Tidak hanya hotel bintang, menurutnya hotel nonbintang pun juga andil dalam membuka lapangan kerja, kendati jumlahnya tidak terlalu besar.

Istidjab mengatakan, pembangunan bandara baru di Kulonprogo diyakini akan memberi peluang kerja yang besar bagi masyarakat. Adanya pembangunan hotel dan resto di kawasan tersebut juga akan membuka lapangan kerja bagi warga DIY.

Sementara itu, berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2017, perdagangan, hotel dan restoran masuk tiga besar sektor yang menyerap tenaga kerja terbanyak. Andil sektor tersebut mencapai 26,97%%. Dua sektor terbesar lainnya adalah pertanian 26,97% dan jasa 19,37%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya