SOLOPOS.COM - Ilustrasi Banjir (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Harianjogja.com, SLEMAN—Jogja diprediksi mengalami banjir lima tahun lagi jika realisasi pembangunan tidak berpatokan pada master plan.

Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Munichy B. Edrees mengatakan konsekuensi Jogja sebagai kota tujuan wisata kedua ialah banyaknya investor yang berdatangan untuk membangun. Kondisi ini disebutnya memiliki dampak positif bagi pembangunan Jogja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kendati demikian ia melihat pembangunan hotel, pusat perbelanjaan, perumahan maupun gedung besar lain di Jogja sudah terlalu banyak. Menurut dia hal ini disebabkan investor atau pengembang tidak dapat diam melihat tanah kosong.

“Selama ini master plan Jogja enggak jelas. Walau punya tapi realisasi tidak seperti master plan. Kalau dibiarkan Jogja bisa banjir lima tahun lagi,” ujar dia, saat ditemui di Universitas Islam Indonesia (UII), Selasa (29/10/2013).

Adapun, dalam perencanaan kota seharusnya warga diajak berpartisipasi dalam diskusi sehingga dapat mengetahui perkembangan daerahnya. Namun justru ada oknum yang ‘bermain’ dengan mempermudah pembangunan hotel maupun gedung lain sehingga menggerus ruang terbuka hijau atau pemanfaatan lahan untuk kebutuhan lingkungan lain. Warga sendiri tidak dilibatkan dalam pemanfaatan lahan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya