SOLOPOS.COM - Penampilan pesawat akrobatik dari Depok Joyflight Microlight saat penutupan acara Jogja Air Show di landasan pacu Pantai Depok, Minggu (27/3/2017). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Jogja Air Show 2016 selesai, panitia melakukan evaluasi terkait kegiatan tersebut

Harianjogja.com, JOGJA– Event tahunan Jogja Air Show (JAS) di kawasan pantai Selatan Jawa dapat mendukung promosi wisata di DIY. Setiap tahun, perkembangan kegiatan tersebut semakin baik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintahan Kementrian Pariwisata Tazbir menilai pelaksanaan JAS 2016 di pantai selatan Bantul setiap tahun semakin baik.

JAS, katanya, mampu menjadi salah satu event kepariwisataan berskala besar di DIY. Tidak salah jika Pantai Depok Bantul, diresmikan menjadi Depok Aerosport Centre sejak 2014 lalu.

JAS, katanya, bisa dijadikan event berskala nasional, bahkan internasional. Jika dilihat dari peserta, selain diikuti Pengda FASI seluruh Indonesia JAS juga diikuti penggiat olahraga dirgantara dari berbagai negara manca.

Peserta manca yang rutin hadir di kegiatan ini adalah para WNA yang tinggal di Bali dan rekan dari negara tetangga seperti Singapura, Thailand dan Philipina.

“Tinggal publikasi yang luas lagi dan melibatkan banyak pihak,” ungkapnya saat mengikuti kegiatan JAS 2016 di Pantai Depok, Bantul Minggu (27/3/2016).

Tazbir berharap event tahunan tersebut terus dikembangkan agar mampu mendatangkan banyak tamu dari luar negeri. Selain itu, dia meminta agar keamanan bagi penonton dan juga atlet perlu ditingkatkan.

Hal itu berkaca dari kejadian meninggalnya salah satu penerjun muda Wika Milati Mulaningtyas pada pelaksanaan kegiatan Sabtu (26/3) pagi.

Tazbir menyarankan tim SAR harus lebih standby di laut. “Ke depan seluruhnya harus lebih hati-hati lagi dengan laut, tim SAR harus lebih banyak di laut,” harapnya.

Selain pengembangan kepariwisataan di DIY, cabang olahraga Aero Sport dinilai berpeluang untuk diikutsertakan dalam pertandingan Asian Games. Pasalnya, cabang olahraga ini berkembang pesat di Indonesia bahkan atlet paralayang Indonesia bisa menjadi juara dunia.

Asisten Deputi Pengembangan Penghargaan dan Promosi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Chandra Bhakti mewakili Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan, Jogja memiliki potensi yang baik untuk pengembangan olahraga aero sport.

Kemenpora tetap memberikan rekomendasi pelaksanaan JAS pada tahun-tahun berikutnya. “Olahraga ini sangat besar diikutsertakan dalam Asian Games,” katanya.

Kemenpora menilai, kejuaraan JAS penting untuk pengembangan dan peningkatan prestasi olahraga Aero Sport di Indonesia. Indonesia pun pernah menjadi tuan rumah kejuaraan dunia paragliding Accuracy Championship 2015 di Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Ketua Panitia Jogja Air Show 2016 Moris Tumpal Situmorang secara terpisah menyampaikan, pasca insiden meninggalnya Wika Milati Mulaningtyas, panitia melakukan evaluasi dan berkoordinasi dengan SAR.

Namun karena ada peralatan safety di laut yang kurang memenuhi standar, pelaksanaan terjun payung yang menurut rencana dilakukan dua kali Minggu (27/3/2016) kemarin akhirnya dibatalkan.

Dengan pembatalan agenda terjun payung itu, dia pun mengaku meminta maaf kepada 84 atlet terjun payung yang ikut serta meramaiakan gelar JAS 2016. Ke depan, panitia akan menggandeng Basarnas untuk pengamanan kegiatan.

Adapun Gubernur AAU Marsma TNI Dendy secara terpisah meminta penyelenggaraan JAS ke depan lebih dimatangkan lagi. Panitia diharapkan mengantisipasi segala kemungkinan buruk yang terjadi.

Meski tahun ini menelan korban jiwa, namun gelar JAS tahun depan tetap dilakukan karena event tersebut menjadi agenda Dinas Pariwisata dan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI). “Ini bukan saja olah raga dirgantara namun juga untuk dunia pariwisata,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya