SOLOPOS.COM - Produk tekstil Solo (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Produsen tekstil dan produk tekstil Soloraya diyakini bisa meningkatkan ekspor ke pasar Amerika Serikat (AS).

Hal ini seiring dengan sinyal positif setelah Joe Biden menjadi calon presiden terpilih AS mengalahkan petahana Donald Trump pada pilpres AS, awal November 2020.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sinyal positif itu khususnya soal kebijakan memperpanjang fasilitas Generalized System Preferences (GSP) untuk Indonesia.

Pria-Pria Berwajah Seram Turun Ke Sungai Jl Bhayangkara Solo, Ini Yang Mereka Lakukan!

Pengurus Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Tengah, Liliek Setiawan, mengatakan ekspor tekstil barang jadi dari Jateng khususnya Soloraya, pangsanya paling besar ke AS.

Sektor ini pun menyumbang devisa terbesar pada industri tekstil dan produk tekstil (TPT). “Apalagi banyak industri shifting ke Soloraya. Hal ini membuat Soloraya memerankan peranan lebih penting. Tantangannya, saat ini negara berkembang lainnya juga menggarap industri TPT,” ujarnya kepada wartawan, Senin (9/11/2020).

Ia mencontohkan Vietnam yang termasuk pemain baru, valuasi ekspor tekstilnya mencapai US$24 miliar. Sedangkan Indonesia, yang industri TPT menjadi penyumbang devisa nonmigas terbesar, valuasi ekspor tekstil termasuk dari Soloraya hanya US$12,9 miliar (2019).

7 Pasien Positif Covid-19 Sukoharjo Meninggal Dalam Sepekan, Total 63 Kasus Kematian

“Bahkan, Vietnam mengaver 6% kebutuhan TPT dunia, sementara Indonesia hanya 1,6%. Ini masalah serius. Kalau tidak ada pembenahan khususnya sumber daya manusia [SDM] serta fasilitas mesin, kita bakal tertinggal jauh,” imbuhnya.

Lilik menggarisbawahi industri TPT mesti ada dukungan dari pemerintah. Salah satu upaya pemerintah yang sudah jalan adalah pengembangan SDM melalui Akademi Komunitas (AK) Tekstil Solo.

Peremajaan Mesin

Dalam hal ini, mahasiswa AK Tekstil langsung terserap menjadi tenaga kerja perusahaan tertentu. Selain SDM, industri TPT juga butuh peremajaan mesin.

Tambah 32 Kasus, Kumulatif Positif Covid-19 Solo Tembus 1.412 Orang

Menurutnya, banyak mesin industri ini sudah terlalu tua. Maka dari itu, program restrukturisasi mesin dan peralatan pada industri TPT jadi kebutuhan mendesak.

Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Solo dalam Indikator Ekonomi Kota Solo 2019 menyebut komoditas utama ekspor masih dominan tekstil dan turunannya. Kemudian mebel, batik, kantong plastik dan kerajinan kayu/rotan.

Beberapa negara tujuan ekspor utama Kota Solo adalah Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, Perancis, Spanyol, China, dan Jepang serta Turki.

4 Pegawai RRI Solo Positif Covid-19, Kantor Lockdown

Sedangkan Dinas Perdagangan Kota Solo mencatat nilai ekspor Kota Solo pada 2018 mencapai US$ 44,126 juta. Nilai ini turun pada 2019, yakni sebesar US$ 43,375 juta.

Selain itu, tiga komoditas terbesar dalam realisasi ekspor Kota Solo menurut komoditas pada 2019, terbanyak adalah TPT sebesar 45,39 %, kemudian batik 24,35%, dan kantong plastik 12,21%.

Sementara nilai free on board (FOB) TPT Solo US$19,668 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya