SOLOPOS.COM - Polisi menunjukkan lembar Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang ditemukan hanyut di salah satu sungai di Gandusari, Blitar, Jawa Timur, Senin (24/7/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Irfan Anshori)

JNE menyerahkan pembuang ratusan keping KIS di sungai di Gandusari, Blitar.

Solopos.com, PEKANBARU — Misteri penemuan 148 Kartu Indonesia Sehat (KIS) di sungai di Gandusari, Blitar, akhirnya terungkap. Manajemen perusahan jasa ekspedisi JNE menyatakan sudah melaporkan kepada kepolisian mengenai pembuang ratusan kartu JKN-KIS ke sungai di Blitar, Jawa Timur.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

“Kami siap bertanggung jawab dan akan menindak tegas sesuai ketentuan hukum berlaku semua pihak baik di internal perusahaan maupun mitra yang tidak menjalankan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan,” kata VP Marketing JNE Eri Palagunadi dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Pekanbaru, Jumat (28/7/2017).

Menurut Eri, seperti disampaikan disampaikan oleh Humas BPJS Kesehatan Wilayah Sumbagteng dan Jambi, M Ahsanul Walidain, JNE juga berkomitmen mengirim ulang kartu JKN-KIS tersebut kepada peserta yang berhak. Bahkan, kata Eri, sebagai bentuk pertanggungjawaban, JNE juga akan mengakomodasi biaya kesehatan yang ditanggung penerima JKN-KIS tersebut sampai mereka menerima kartu-kartu itu.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Humas BPJS Kesehatan Nopi Hidayat mengungkapkan dalam pendistribusian kartu JKN-KIS untuk peserta PBI, BPJS Kesehatan bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dan PT TIKI-JNE. Pendisribusian itu melalui proses pengadaan sesuai ketentuan yang berlaku.

Dalam kontrak, katanya, disebutkan kedua distributor tersebut berkewajiban mendistribusikan kartu JKN-KIS sesuai dengan pembagian wilayah. “JNE mendistribusikan kartu JKN-KIS untuk wilayah Sumatra, Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT,” katanya.

Nopi menjelaskan, BPJS Kesehatan telah melakukan beberapa upaya yang telah kita lakukan dan sebagai bentuk antisipasi dalam hal pelayanan kepada peserta.

BPJS Kesehatan telah mengirimkan surat kepada Gubernur Jawa Timur melalui Kedeputian Wilayah Jawa Timur tembusan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Dalam surat itu, BPJS menyampaikan bahwa untuk peserta PBI di kedua kelurahan di atas dipastikan tetap mendapatkan pelayanan kesehatan dengan kartu identitas lain (KTP, akta kelahiran, dan kartu keluarga) selama status kepesertaannya aktif.

BPJS Kesehatan juga telah menyampaikan surat kepada Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan Kelurahan Siwalan Kerto dan Bendul Merisi daftar peserta JKN-KIS PBI aktif untuk dapat dilayani sebagai peserta JKN-KIS sesuai dengan haknya.

“Apabila terdapat kebutuhan informasi terkait kartu JKN-KIS, khususnya untuk memantau distribusi kartu JKN-KIS segmen peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan memastikan bahwa kartu sudah sampai ke peserta, peserta dapat menghubungi kantor BPJS Kesehatan terdekat dan BPJS Kesehatan Care Center 1500-400,” kata Nopi Hidayat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya