SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Madiunpos.com, TRENGGALEK</strong> — Pembangunan jalur lintas selatan (JLS) atau Jalur Pansela (pantai selatan) tahun 2018 ini segera dilanjutkan dengan prioritas ruas jalan yang menghubungkan antara Kabupaten Tulungagung dengan Trenggalek.</p><p>"Kemungkinan pembangunan akan dilaksanakan mulai bulan Novemember 2018," kata anggota Komisi XI DPR Eva Kusuma Sundari saat melakukan kunjungan kerja di Tulungagung, Senin (13/8/2018).</p><p>Untuk diketahui. JLS di wilayah Kabupaten Tulungagung sudah dibangun sejak <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180813/516/933967/ayah-di-ngawi-temukan-anaknya-gantung-diri-di-kandang-bebek" title="Ayah di Ngawi Temukan Anaknya Gantung Diri di Kandang Bebek">kurun tiga tahun</a> terakhir di ruas Kecamatan Besuki hingga Pantai Gemah.</p><p>Demikian juga ruas JLS di Trenggalek yang telah dibangun bertahap di ruas Pantai Prigi dan Panggul-Munjungan. Namun antara titik ruas JLS di Prigi hingga Tulungagung&nbsp; belum tersambung, karena berbagai faktor mulai penganggaran hingga masalah penyelesaian pembebasan lahan.</p><p>"Dua ruas ini yang sekarang menjadi prioritas, selain kelanjutan pembangunan JLS dari ruas Kecamatan Munjungan dengan Prigi, serta JLS di Blitar ke arah Malang," kata Eva.</p><p>Khusus untuk JLS Tulungagung-Trenggalek, Eva menyebut pemerintah menargetkan selesai akhir 2018 ini.</p><p>"Iya tahun ini ada pembangunan lagi tapi tidak semuanya, misalnya Blitar itu dibangun ke arah Malang dan Tulungagung jauh lebih baik ke arah Trenggalek yang tinggal sedikit itu dan harusnya tembus tahun ini," ujar Eva.</p><p>Total panjang jalur lintas selatan yang menguhubungkan Tulungagung dan Trenggalek sepanjang 55,1 kilometer, namun sampai saat ini masih menyisakan sekitar 34,45 kilometer yang ditargetkan akan diselesaikan tahun ini.</p><p>Pihaknya mengakui, progres pembangunan JLS di Kabupaten Tulungagung jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kabupaten Blitar.</p><p>Berdasarkan data yang dimilikinya dari sekitar 62 kilometer JLS yang harus terbangun di Kabupaten Blitar, baru 12 kilometer yang telah terbangun. Hal ini terjadi karena banyak sebab termasuk belum selesainya <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180813/516/933998/salah-injak-gas-mobil-tabrak-tebing-di-ponorogo" title="Salah Injak Gas, Mobil Tabrak Tebing di Ponorogo">pembebasan lahan milik</a> Perhutani untuk JLS.</p><p>"Tulungagung itu sudah bagus lo [jika] dibandingkan Blitar, soalnya baru terkendala banyak hal termasuk pembebasan lahan yang di Blitar," kata Eva.</p><p>Secara terpisah, Kepala Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Tulungagung Suharto mengaku pihaknya <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180814/516/933966/jatim-surplus-beras-dan-jagung-berkat-mekanisasi-pertanian" title="Jatim Surplus Beras dan Jagung Berkat Mekanisasi Pertanian">tidak memiliki kewenangan</a> sama sekali dalam pembangunan JLS.&nbsp;</p><p>Namun informasi terakhir yang dia terima saat ini telah dilakukan lelang untuk kelanjutan pembangunan ruas JLS di Kabupaten Tulungagung.</p><p><strong>Silakan&nbsp;</strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong>&nbsp;dan&nbsp;</strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong>&nbsp;untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya