SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Terlambatnya pengiriman uang upah saksi Pilpres disebutkan sebagai kesalahan paling fatal Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto. Karena umpan telat, JK-Wiranto pun minim suara.

“Uang saksi baru datang sehari sebelum pencontrengan, bebeberapa daerah malah terlambat. Itu yang paling dampak, karena paling tidak saksi itu dan keluarganya bisa tidak memilih JK-Wiranto,” ujar Juru Bicara Partai Golkar, Indra Piliang.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Hal itu disampaikan Indra dalam seminar politik bertajuk ‘Kepemimpinan Partai Golkar Antara Legenda dan Masa Depan’ di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (23/7).

Indra menyayangkan kinerja Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto, yang tidak segera mengedarkan surat pencairan uang saksi.

“Kesalahan itu yang paling fatal dari Tim Kampanye Nasional. Padahal surat edaran resmi ada dua, satu dari Golkar, satu dari Hanura menjadi Rp 200 ribu,” keluh Indra.

Lebih dari itu, banyak tim kampanye di daerah yang kecewa gagal menjadi anggota DPRD. Alhasil mereka melalaikan tugasnya mensukseskan JK-Wiranto.

“Ketua DPD yang dipercaya membagikan uang saksi adalah mereka yang kalah dalam Pemilu Legislatif. Logikanya mereka menjadi malas, beberapa mengaku tidak punya ATM,” beber Indra.

Indra kemudian membandingkan mulusnya pengiriman uang saksi pasangan capres SBY-Boediono. SBY bahkan punya divisi khusus untuk mengurus masalah perut ini.

“SBY-Boediono punya Soeripto, Ketua Divisi Khusus Saksi, semua tepat waktu,” pungkasnya dengan nada kecewa.

dtc/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya