SOLOPOS.COM - Seorang warga melintas di dekat Masjid Agung Al Aqsha Klaten, Jumat (29/5/2020). Sesuai rencana, takmir Masjid Agung Al Aqsha bakal menggelar rapat internal guna menyongsong kenormalan baru. (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, JAKARTA -- Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) mengatakan seharusnya masjid atau tempat ibadah dibuka lebih dulu sebelum mal. Menurutnya, itu lebih penting daripada membuka perkantoran, pasar, maupun pusat perbelanjaan.

"Jadi kenapa masjid dahulu yang dibuka sebelum yang lain karena suatu negara harus ada rohnya. Roh keagamaan kita mesti berdoa. Nanti setelah ini baru kantor dan mal bisa buka,” ujarnya, Rabu (3/6/2020).

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Anies Baswedan Menghilang Jelang Berakhirnya PSBB III Jakarta, Ada Apa?

Tak hanya masjid, JK juga menyebut rumah ibadah lainnya seperti gereja harus dibuka sebelum mal. Mantan Wakil Presiden dua kali tersebut mengatakan suatu bangsa harus mempunyai roh sebagaimana dalam sila pertama Pancasila.

Ekspedisi Mudik 2024

Sila pertama menyebutkan "Ketuhanan Yang Maha Esa". JK mengingatkan bangsa Indonesia juga memperingati 1 Juni sebagai Hari Pancasila.

Muhadjir Effendy: Bukan Juli, Sekolah Baru Buka Awal 2021

“Karena itu setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dibuka, maka doa akan menjadi roh bagi kota tersebut untuk memulai hidup normal baru,” ujarnya. Itu menjadi alasan JK mendesak masjid dibuka lebih dulu sebelum mal.

Dia menyebut masjid harus memenuhi tiga unsur protokol kesehatan untuk bisa dibuka kembali menjalankan ibadah berjamaah. Tiga unsur tersebut, yakni jemaah salat menggunakan masker, salat dilakukan dengan menjaga jarak, dan cuci tangan sebelum ke masuk masjid (wudhu).

Pemakaman Jenazah Covid-19 Ngerangan Klaten, Gusgas: Jangan Dibawa ke Rumah!

Salat Jumat 2 Gelombang

"Tempat paling disiplin protokol kesehatannya adalah rumah ibadah. Makanya dibuka pertama adalah masjid [ sebelum mal dan pusat ekonomi ]," kata JK.

Sementara itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan pihaknya akan menggelar rapat pleno mengenai panduan ibadah new normal. Menurutnya, rapat pleno itu akan dilaksanakan malam ini.

Telanjur Melayat Jenazah Covid-19, Puluhan Warga Ngerangan Klaten Waswas

"Muhammadiyah belum menerbitkan maklumat ibadah dalam era sekarang ini. Masih menggunakan maklumat yang lama yang kita terbitkan sebelum Idulfitri,” katanya, Rabu (3/6/2020).

Jika terwujud, panduan ibadah era new normal itu bisa menjadi modal agar masjid bisa dibuka lebih dulu sebelum pasar, mal, dan lainnya. Seusai menerima kedatangan Satgas Covid-19 pimpinan Sufmi Dasco Ahmad, Mu'ti menjelaskan rapat pleno juga membahas hukum salat Jumat dua gelombang.

Warga Ngerangan Klaten Kecolongan, Pemakaman Pasien Covid-19 Langgar Prosedur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya