SOLOPOS.COM - Pembangunan Masjid Agung Karanganyar mulai memasuki tahapan pemasangan atap dan pembangunan menara. Foto diambil Jumat (8/10/2021). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani )

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla, mengatakan sebagian besar speaker masjid di Indonesia mengeluarkan suara yang buruk. Menurutnya suara dari masjid itu bisa didengar, tetapi tidak bisa dimengerti.

Hal tersebut disampaikan Jusuf Kalla dalam Tabligh Akbar Maulid Nabi Muhammad yang disiarkan di Youtube Masjid Istiqlal TV, Selasa (19/10/2021). Dalam kesempatan itu dia memaparkan berbagai peran masjid pada zaman Rasulullah SAW dan menceritakan kunjungannya saat ke Semarang, Jawa Tengah, dan Bandung, Jawa Barat. Dia menilai ada masalah pada sound system masjid.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jusuf Kalla mengatakan bahwa sebagian besar speaker masjid itu mengeluarkan suara yang jelek karena tidak bisa dimengerti apa yang disiarkan, malah justru membuat telinga bising.

“Saya baru kemarin dari masjid agung di Semarang, kemudian masjid raya di Bandung, dalam waktu 3 hari untuk melihat apa yang dilakukan atau apa yang terjadi di masjid-masjid besar itu. Ada hal yang paling bersamaan ialah kalau orang bicara ada khotibnya bisa mendengar, cuma tidak mengerti, sistem yang semuanya keliru, didengar membisingkan telinga, dua-duanya,” ujar JK.

Baca juga: Suara Azan di Indonesia Jadi Sorotan Media Asing, Kenapa?

Jusuf Kalla mengatakan bahwa selama ini DMI sudah melaksanakan program perbaikan speaker masjid. Namun sampai sat ini menurutnya sekitar 75 persen masjid di Indonesia mengeluarkan suara jelek.

“Padahal kita dewan masjid sejak 10 tahun sudah mempunyai program untuk perbaikan sound system masjid. 75% masjid di Indonesia jelek suaranya, didengar tidak mengerti, sedangkan waktu kita di masjid itu 80% mendengar, 20% ibadah atau salat,” ujar JK.

Menanggapi pernyataan JK, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI), M. Ziyad, meminta evaluasi kepada pengurus masjid. Dia mengatakan pernyataan yang disampaikan Jusuf Kalla merupakan pengingat agar pengurus masjid lebih memperhatikan sound system.

“Terkait dengan kritik yang disampaikan oleh Pak ketum DMI Pak Jusuf Kalla sebenarnya sudah lama disampaikan, ini juga menjadi bahan evaluasi untuk kita para pengurus masjid agar memperhatikan speaker masjid, jangan sampai informasi penyampaian, pengajian ceramah atau khotib itu karena sound system-nya tidak baik sehingga tidak bisa didengar secara baik oleh jemaah atau warga sekitar masjid,” kata Wasekjen MUI, M Ziyad, kepada wartawan, Rabu (20/10/2021), seperti dilansir Detikcom.

Baca juga: Benarkah Suara Azan Mengganggu Ketenangan?

Ziyad menambahkan MUI mendukung penuh program perbaikan sound system masjid.

“MUI mendukung program dan upaya yang dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat khususnya umat Islam untuk ikut membantu memfasilitasi penyediaan sound system di masjid menjadi lebih baik, sehingga suaranya menjadi lebih baik dan lebih dapat meningkatkan manfaat dalam rangka untuk memberikan pencerahan melalui ceramah yang disiarkan di masjid,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya