SOLOPOS.COM - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Muhammad Jusuf Kalla saat menjadi narasumber dalam diskusi (halaqah) jelang satu abad lahirnya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di kantor DPW PKB, Jakarta, Kamis (2/12/2021). (ANTARA/Fauzi Lamboka)

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) menganalogikan Nahdlatul Ulama (NU) mirip waralaba yang sistemmya dimiliki banyak orang sementara Muhammadiyah adalah perusahaan induk.

“Saya minta maaf, saya katakan, kalau NU itu kayak ‘franchise’ (waralaba). Pesantrennya dimiliki orang-orang NU, tetapi bukan milik NU,” kata JK saat menjadi narasumber dalam diskusi (halaqah) menjelang satu abad lahirnya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di Kantor DPW PKB, Jakarta seperti dikutip Antara, Kamis (2/12/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jk menegaskan walaupun kepemilikan pesantren dimiliki orang-orang NU namun sistemnya sudah terkontrol dan teruji.

Sementara kalau Muhammadiyah, kata JK, mirip perusahaan induk (company holding) yang asetnya milik Muhammadiyah, seperti sekolah dan rumah sakit.

Ekspedisi Mudik 2024

Selain itu, JK menjelaskan persamaan NU dan Muhammadiyah di mana organisasi itu sama-sama dilahirkan oleh para pedagang.

“NU dan Muhammadiyah didirikan oleh para pedagang,” ujar JK.

Baca Juga: JK Sebut 75% Suara Masjid di Indonesia Jelek 

JK menegaskan para pendiri NU dan Muhammadiyah semuanya mengikuti teladan kehidupan Rasulullah Muhammad SAW.

“Nabi Muhammad lebih lama jadi pedagang, selama 27 tahun, sementara 23 tahun tersisa menjadi Rasul,” jelas JK.

PKB menggelar diskusi (halaqah) menjelang satu abad lahirnya organisasi Nahdlatul Ulama di Kantor PKB, Jakarta, Kamis.

Ketua Umum PKB Muhamimin Iskandar menjelaskan diskusi tersebut sangat penting menjelang 100 tahun lahirnya NU dan menyambut Muktamar Ke-34 NU di Lampung.

“Ini diskusi pembuka, sebagai rangkaian dari diskusi panjang yang akan digelar PKB,” kata Muhaimin.

Muhaimin menegaskan PKB merupakan anak kandung yang lahir dari rahim NU dan besar dengan kontribusi NU.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya