SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

PEMBICARA UTAMA-Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla menjadi pembicara utama dalam acara Konferensi Parlemen Asia atau Asian Parliamentary Assembly di The Sunan Hotel, Solo, Rabu (28/9/2011). Kegiatan tersebut diikuti 17 negara anggota dan dua negara observer serta diharapkan dapat merumuskan regulasi yang dapat menguntungkan tidak hanya perlindungan terhadap hak tenaga kerja migrasi namun juga negara penerima tenaga kerja maupun negara pengirim. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Solo (Solopos.com)–Mantan Wakil Presiden RI periode 2004-2009, M Jusuf Kalla (JK) menilai sudah waktunya negara-negara di kawasan Asia tidak lagi bergantung pada negara-negara maju seperti di kawasan Amerika dan Eropa. Terlebih setelah terjadi krisis ekonomi global yang melanda negara-negara di kawasan Eropa tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Abad 21 ini adalah milik Asia. Sudah saatnya negara-negara di kawasan Asia untuk mandiri. Kita tak bisa lagi bergantung kepada Eropa dan Amerika yang tengah dilanda krisis ekonomi,” papar JK ketika menjadi pembicara kunci dalam penyelenggaraan KPA di Hotel Sunan Solo, Rabu.

Menurut JK, selama terjadi krisis ekonomi global di kawasan Eropa dan Amerika, Asia mampu bertahan dan tidak terkena imbasnya. Setiap negara di Asia, bahkan memiliki keunggulan masing-masing dengan potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Namun dalam hal ini, JK menilai diperlukan kerja sama yang terjalin baik di antara negara-negara di kawasan Asia tersebut.

“Kerjasama antara negara-negara di Asia diharapkan akan mampu mendongkrak potrnsi negara-negara di kawasan Asia untuk melejit melebihi kemampuan negara-negara di kawasan Amerika dan Eropa. Sebab, dari 60 persen penduduk di dunia atau sedikitnya 4 miliar penduduk berada di Asia. Jumlah penduduk yang besar itu menjadi potensi bagi Asia untuk berkembang sebagai pasar yang pontensial,” urainya.

Keunggulan di setiap negara di Asia, menurut JK, bila diintegrasikan akan menyinergikan potensi-potensi tersebut.

“Contohnya China, Jepang dan Korea yang saat ini memiliki kecanggihan teknologi, sementara Indonesia punya sumber daya manusia dan alam yang cukup melimpah. Jika bisa menjalin kerjasama akan bisa menjadi potensi yang besar,” terang dia.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso yang juga hadir dalam kesempatan itu mengatakan, penyelenggaraan KPA kali ini bisa menindaklanjuti KPA sebelumnya yang telah digelar tahun 2008 lalu.

”Sebelumnya, kita telah memulai dengan mendeklarasikan Prinsip Persahabatan dan Kerjasama di Asia. Sehingga diharapkan hal itu bisa diwujudkan dengan terstruktur dan efektif melalui kerja sama di bidang ekonomi, politik, sosial budaya dan keamanan,” kata Priyo.

(sry)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya