SOLOPOS.COM - Warga melintasi Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Desa Girijati, Purwodadi, Gunungkidul pekan lalu. Kawasan JJLS di pesisir pantai kini diincar investor. (Bhekti Suryani/JIBI/Harian Jogja)

JJLS Gunungkidul, harga tanah sekitar masih naik normal.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Keberadaan Jalur Jalan Lintas Selatan di wilayah Gunungkidul belum berdampak terhadap harga tanah di kawasan tersebut. Meski sudah ada kenaikan, dari sisi harga masih belum terpaut jauh dengan nilai sewaktu pembebasan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Sutarpan mengakui pembangunan JJLS sudah memberikan dampak terhadap kondisi di lingkungan sekitar. Menurut dia, harga tanah di sekitar jalan mulai meningkat seiring pembangunan tersebut. Kendati demikian, Sutarpan mengaku jika kenaikannya belum signifikan karena nominalnya masih sama dengan saat pembebasan.

“Nilainya paling tinggi masih di harga Rp450.000 per meter. Ya kalau dilihat sebelum ada pembangunan, nominalnya masih di bawah angka Rp200.000 meter per segi,” katanya saat dihubungi, Selasa (22/8/2017).

Menurut dia, JJLS di Girisekar sudah ada yang selesai dibangun. Namun kondisinya belum menyasar ke seluruh wilayah karena pembangunan baru terealisasi di perbatasan dengan Kecamatan Saptosari. “Yang sebagian belum karena sekarang baru pembebasan lahan,” katanya.

Disinggung mengenai nilai jual objek pajak (NJOP) di sekitar JJLS, Sutarpan mengakui jika nilai pajak tersebut tidak bisa menjadi acuan. Pasalnya untuk saat sekarang NJOP nya masih di kisaran Rp30.000 per bidang. “Nilai ini masih jauh dari harga di lapangan,” ujar mantan Anggota DPRD Gunungkidul ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya