SOLOPOS.COM - Ilustrasi hujan petir. (freepik.com)

Solopos.com, LOMBOK – Tiga buruh tani tersambar petir saat berteduh di gubuk di Desa Pandanwangi, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Senin (27/3/2023).

Beruntung ketiga buruh tani itu selamat kendati mengalami luka bakar di sekujur tubuh.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Ternyata, berlindung di gubuk yang berada di tempat terbuka di persawahan termasuk yang harus dihindari.

Pasalnya, petir akan menyambar ke objek yang paling tinggi di tempat terbuka tersebut.

Imbauan menghindari petir itu dirilis di laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan dikutip Solopos.com, Selasa (28/3/2023).

Menurut BMKG, petir biasanya terbentuk dari awan petir atau yang secara ilmiah disebut cumulonimbus.

Di dalam cumulonimbus, gesekan ion positif dan negatif menimbulkan listrik.

1. Hindari tempat terbuka

Jangan berada di tanah lapang, seperti sawah, lapangan bola, atau taman karena petir mencari tanah untuk melepaskan energinya.

Jauhi tiang listrik, menara, atau sesuatu yang tinggi. Sebab, benda-benda yang menjulang ini mudah tersambar petir.

Jangan juga berlindung di bawah pohon. Karena pohon yang tersambar petir energinya dapat melompat ke tubuh.

Gubuk yang berada di tempat terbuka juga dihindari karena menjadi objek yang paling tinggi di tempat tersebut.

2. Jaga jarak saat di tempat terbuka

Jika berada di luar ruangan, atur jarak dengan orang lain antara tiga hingga lima meter agar terhindar dari lontaran energi saat muncul petir.

3. Penangkal petir

Rumah yang tinggi sebaiknya dipasang penangkal petir. Penangkal petir akan menghantarkan sambaran petir ke tanah untuk menetralisasi sengatan listrik tersebut.

Berdasarkan dokumentasi, wilayah Jabodetabek di Indonesia menjadi daerah dengan sambaran petir terbanyak melebihi Tokyo, Jepang dan Florida, AS.

4. Berlindung ke ruang tertutup

Ketika petir menyambar, sebaiknya mencari tempat tertutup untuk berlindung. Tempat paling aman untuk berlindung dari petir adalah bangunan tertutup atau mobil.

Rumah tetap menjadi pilihan paling aman untuk berlindung saat hujan petir terjadi.
Sebab, kasus orang tersambar petir ketika berada di dalam rumah lebih jarang terjadi ketimbang ketika orang berada di luar rumah.

5. Hindari Menyentuh logam

Meski sudah berlindung di tempat tertutup, hindari bersentuhan dengan logam ketika hujan petir terjadi.

Pintu yang terbuat dari metal, dan jendela, ketika terjadi hujan disertai petir bisa tersambar.

Jika pipa air di rumah menggunakan pipa besi sebaiknya kita menghindari kran air.

Begitu juga ketika berada di dalam mobil, hindari bersentuhan dengan bagian logam yang dapat menghantarkan listrik.

6. Cabut setop kontak

Segala peralatan elektronik seperti telepon kabel, TV kabel, komputer, dan segala perangkat listrik yang terhubung sebaiknya dilepaskan dari setop kontak.

Perangkat telepon genggam yang tidak langsung terhubung dengan listrik di rumah, masih aman untuk digunakan.

7. Jauhi jendela

Saat sudah menemukan tempat berteduh, jauhi jendelanya. Sebab, petir juga bisa menyambar ke dalam rumah meskipun ini sangat jarang terjadi.

8. Hindari air

Jangan mandi ketika hujan petir melanda. Apalagi jika instalasi pipa air menggunakan besi.



Jika sedang berenang segera naik ke daratan sebab air merupakan penghantar listrik yang baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya