SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengumumkan seluruh sekolah di Jateng libur menyusul bahaya penyebaran virus corona, Sabtu (14/3/2020). (Semarangpos.com/Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah atau Pemprov Jateng menyiapkan dana bantuan untuk warga Jateng di Ibu Kota sebagai skenario jika Jakarta lockdown. Selain ribuan warga yang sudah mudik, saat ini masih banyak warga Jateng yang berada di Jakarta.

Pemprov Jateng telah mempersiapkan beberapa hal jika Jakarta memutuskan melakukan isolasi. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengatakan saat ini sudah ada lebih dari 100.000 warga yang telah mudik dari Jakarta ke Jateng. Padahal, Jakarta telah ditetapkan sebagai zona merah Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagian warga perantauan sudah mudik ke kampung halamannya di berbagai wilayah Jateng seperti Wonogiri, Jepara, Purbalingga, hingga Rembang. Kendati demikian, masih ada banyak warga Jateng yang hingga kini masih tinggal di Jakarta.

PNS Dilarang Mudik, Cegah Penyebaran Wabah Virus Corona

Oleh karenanya, Pemprov Jateng pun menyiapkan dana bantuan untuk warga Jateng yang tidak mudik. Ini adalah salah satu skenario seandainya Jakarta berstatus lockdown atau diisolasi.

“Usulannya sih, jika warga tidak mudik maka masing-masing provinsi harus ngopeni. Kalau daerah itu kekurangan atau keberatan, perlu kita iuran. Pak ini masyarakat Jateng banyak di sini [Jakarta], sudahlah demi kesehatan kita kunci. Yuk, kita iuran jika itu berat,” kata Ganjar, Senin (30/3/2020).

Skenario bantuan untuk kebutuhan warga Jateng di Jakarta jika terjadi lockdown itu berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jateng. Selain itu, dia mengajak kepala daerah lain untuk berbagi anggaran.

Larangan Bus AKAP Keluar-Masuk Jakarta Batal, Ini Penjelasannya

Menurut Ganjar harus ada jaring pengaman bersama tanpa membedakan suku maupun wilayah asal. Selain anggaran dari pemerintah, sektor lain yang bisa digerakkan secara optimal untuk mendukung isolasi wilayah itu adalah perusahaan dan filantropis.

Rp1,4 Triliun

“Ini bukan hanya urusan Jateng, Jabar manapun Jakarta, ini urusan kita bersama. Mari kita sharing APBD, filantropis dan lainnya kita gerakkan. Mari kita bersama,” kata Ganjar.

Orang Mudik Saat Wabah Corona, Sultan HB X: Mosok Pulang Enggak Boleh

Skenario lain jika Jakarta lockdown adalah Ganjar menyiapkan anggaran sebesar Rp1,4 triliun sebagai dana Pandemic Respons. Anggaran tersebut digunakan untuk mengamankan jaring sosial dan ekonomi selama upaya mengatasi penyebaran penularan virus corona.

“Setelah kita kalkulasi rinci, [anggaran Pandemic Respons] kita butuh Rp1,4 triliun, minimal dan itu harus ada. Tidak boleh kurang dari itu,” ujarnya. Dana itu termasuk bantuan untuk warga Jateng di Jakarta jika terjadi lockdown.

Untuk memperjelas langkah ketika suatu wilayah diisolasi, Ganjar mengatakan dalam waktu dekat pemerintah pusat akan mengeluarkan peraturan. Skenario Jakarta lockdown ini bermula dari langkah Gubernur DKI Anies Baswedan yang menyurati Presiden Jokowi.

Anies Baswedan Surati Jokowi Minta Lockdown Jakarta

“Kita mesti menggunakan kewenangan dengan bijak dan lapor ke pusat. Pemerintah Pusat dalam beberapa hari ini akan mengeluarkan PP. Sehingga nanti isolasi wilayah yang direncanakan bisa berjalan dengan baik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya