SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksin Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wien Kusharyoto mengatakan vaksin minimal harus memiliki efikasi 50 persen guna mencegah terinfeksi Covid-19.

Hal itu mengacu pada ketentuan yang dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat. Menurut lembaga itu, vaksin Covid-19 yang bisa dipakai bisa mencegah atau mengurangi keparahan penyakit sedikitnya 50 persen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Kalau vaskin bisa melindungi 60 persen maka seluruh penduduk Indonesia harus divaksinasi," kata Wien sebagaimana dilansir Antara, Rabu (29/7/2020).

Sedangkan, menurut Wien, Indonesia belum mengatur berapa persen efikasi vaksin Covid-19 yang bisa dipakai untuk mencegah pandemi.

Jumlah Pesepeda Menurun, Dishub Solo Tetap Jaga Flyover Manahan

Ia melanjutkan jika vaksin bisa melindungi 60 persen dari total populasi maka seluruh penduduk Indonesia harus divaksinasi. Hal itu guna menciptakan herd immunity atau kekebalan di masyarakat terhadap virus SARS-CoV-2.

Wien menilai, ada kemungkinan bahwa suatu vaksin hanya memberikan efektivitas 50-60 persen dari yang divaksinasi. Namun, ada juga kemungkinan kandidat vaksin tidak memberikan efikasi sampai 50 persen. Dengan demikian, kandidat itu tidak bisa digunakan sebagai vaksin.

Sejauh ini, lanjut Wien, rekor pengembangan vaksin paling cepat dari proses pembuatan sampai komersialisasi vaksin adalah vaksin Measles atau campak. Waktu pembuatannya hanya membutuhkan empat tahun.

Misterius, Warga Sukoharjo yang Hilang Pernah ke Waduk Mulur Dini Hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya