SOLOPOS.COM - Imam Besar Masjid Istiqlal K.H. Nasaruddin Umar (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Imam Besar Masjid Istiqlal K.H. Nasaruddin Umar tak memberi sinyal menolak jika digandeng sebagai calon wakil presiden untuk Ganjar Pranowo.

Jika benar dipinang sebagai cawapres, Nasaruddin Umar akan melakukan salat istikharah dulu sebelum menentukan sikap.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Nama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar beberapa hari terakhir muncul sebagai salah satu kandidat yang dianggap sangat potensial menemani Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.

Nasaruddin Umar merupakan representasi dari organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU).

Menanggapi potensi yang diungkap sejumlah pengamat politik, Nasaruddin Umar menyatakan ia lebih memilih mengurus umat dibandingkan terlibat dalam Pilpres.

Namun jika benar dipilih sebagai cawapres Ganjar Pranowo, Nasaruddin akan melakukan salat istikharah dulu.

“Kami tidak pernah dihubungi apapun (soal menjadi cawapres Ganjar). Saya kira kami lebih enjoy mengurus umat,” ujar Nasaruddin Umar kepada wartawan di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (19/5/2023), seusai memimpin audiensi sejumlah pimpinan majelis-majelis tinggi agama terhadap KPU.

Nasaruddin mengatakan apabila nantinya ada pihak-pihak tertentu yang menghubunginya terkait dengan kesempatan menjadi cawapres Ganjar, dia akan melakukan salat istikharah terlebih dahulu untuk mengambil keputusan terbaik.

“Tergantung bagaimana hasil istikharahnya,” ucap dia.

Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy menyampaikan bahwa Nasaruddin memang termasuk tokoh bangsa yang dielus-elus menjadi cawapres Ganjar Pranowo.

“Kiai Nasaruddin Umar termasuk tokoh bangsa yang sedang kita elus-elus untuk menjadi cawapres Mas Ganjar,” kata Rommy dalam keterangannya, diterima di Jakarta, Selasa (16/5/2023).

Nasaruddin menyampaikan pertemuannya dengan Ganjar di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (18/5
/2023), semata-mata untuk memenuhi undangan menghadiri kegiatan halal bihalal dan silaturahmi di Lapangan Tikala, Kota Manado, tanpa membahas masalah menjadi cawapres Ganjar.

“Enggak (tidak membahas soal menjadi cawapres Ganjar). Kami hanya halal bihalal,” kata dia seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Pakar politik Panji Suminar menyebutkan sosok K.H. Nasaruddin Umar bisa mengubah peta konstelasi pasangan Pilpres.

Jika Ganjar Pranowo menggandeng Nasaruddin Umar dianggap mirip dengan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019.

“Dengan munculnya nama Imam Besar Masjid Istiqlal ini yang diembuskan berpasangan dengan Ganjar Pranowo itu mempengaruhi konstelasi pasangan pilpres tidak hanya pasangan Ganjar saja, tapi juga pasangan Prabowo dan Anies Baswedan juga,” kata Panji Suminar yang juga pengajar di Universitas Bengkulu, Rabu (17/5/2023).

Munculnya nama Nasaruddin Umar, kata dia, menjadi representasi dari warga Nahdlatul Ulama, dan hal itu tentu akan mempengaruhi rencana pasangan Prabowo-Muhaimin.

Ia menjelaskan, hadirnya nama Nasaruddin Umar dinilai merugikan Prabowo kalau tetap berpasangan dengan Muhaimin Iskandar.

Artinya, kata dia, Prabowo mesti mencari calon lainnya yang bukan dari representasi NU agar tidak langsung berhadap-hadapan dengan pasangan Ganjar-Nasaruddin.

Menurut dia, Nasaruddin Umar lebih unggul daya tarik pemilihnya dibandingkan Muhaimin Iskandar karena Imam Besar Masjid Istiqlal itu tidak terafiliasi partai politik.

Sosok Nasaruddin dianggap murni hanya sebagai ulama yang tentunya bisa dianggap mewakili suara NU kultural.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya