SOLOPOS.COM - Model melenggang di atas panggung dengan mengenakan baju karya rangcangan Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Yogyakarta pada acara pembukaan Jogja Fashion Week (JFW) 2017 yang digelar di Jogja Expo Center (JEC), Banguntapan, Bantul, Rabu (23/08/2017). (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Industri fashion nasional berkembang pesat dan telah memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan negara

Harianjogja.com, JOGJA-Industri fashion nasional berkembang pesat dan telah memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan negara. Penyelenggaraan Jogja Fashion Week tahun ini diharapkan mampu menunjukkan kekuatan produk fashion yang berbasis seni dan budaya lokal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dirjend Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian RI, Gati Wibawaningsih mengungkapkan industri fashion merupakan salah satu dari 16 industri kreatif yang sangat berperan penting terhadap perekonomian Indonesia.

“Di mana kontribusi industri fashion sangat besar terhadap devisa negara,” ujar Gati dalam pembukaan JFW 2017 di Jogja Expo Center, Rabu (23/8/2017).

Gati mengungkapkan industri ini juga memberikan sumbangsih besar terhadap produk domestik bruto dan penyerapan tenaga kerja. Dia menyebutkan, berdasarkan data BPS, nilai ekspor produk UMKM mencapai 12,11 miliar dolar.

Pasar utama masih didominasi Amerika Serikat, Eropa dan Jepang. Bahkan kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 1,21%. Sebagai industri padat karya, jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai lebih dari 2 juta orang, atau 14,7% dari total tenaga kerja di sektor industri.

“Mengingat peran penting industri fashion dan besarnya kontribusinya, maka perlu dilakukan pengembangan. Kami di Kemenperin juga terus memberikan dukungan untuk para pelaku ini, di antaranya fasilitasi bimtel, kemudahan akses kredit usaha dan fasilitas promosi,” jelas Gati.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian DIY, Budi Antono mewakili Gubernur DIY Sri Sultan HBX dalam sambutannya mengungkapkan industri fashion Jogja terus bertumbuh. Hal itu ditandai dengan tumbuhnya rumah-rumah mode. Ia mengatakan dengan maraknya dunia mode ini, pelaku industri fashion harus terus dapat meningkatkan kuantitas, kualitas maupun inovasi produk.

Mengusung tema Dream in Harmony, melalui penyelenggaraan JFW ini diharapkan ke depan Jogja dapat menjadi kota fashion di Indonesia.
Pengembangan produk yang perlu dipertahankan yakni dengan mempertahankan ciri khas nilai budaya lokal ke dalam produknya.

Budi Antono mengatakan dengan mempertahankan keragaman budaya bangsa, diyakini produk fashion yang mengusung budaya lokal akan mampu bersaing dengan brand-brand global.

“Diharapkan JFW bisa menjadi inspirasi bagi desainer yang nantinya dapat mampu memberikan multiplier efek, baik bagi perekonomian Indonesia maupun kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan,” papar Anton.

Jogja Fashion Week ke 12 ini akan diselenggarakan selama lima hari, 23-27 Agustus 2017. Selain menampilkan karya-karya busana desainer kenamaan Jogja, juga menghadirkan fashion exhibition yang menghadirkan produk IKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya