SOLOPOS.COM - Sidang kasus es kopi berujung maut dengan terdakwa Jessica, Rabu (15/6/2016). (detikcom)

Sidang kopi bersianida ke-26 hari ini mengagendakan pemeriksaan terdakwa Jessica Kumala Wongso.

Solopos.com, JAKARTA — Sidang kopi bersianida ke-26, Rabu (28/9/2016), kali ini mengagendakan pemeriksaan terdakwa pembunuhan Mirna, Jessica Kumala Wongso, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Jaksa penuntut umum (JPU), Ardito, bertanya tentang jumlah pemeriksaan yang dilakukan polisi kepada Jessica. Jessica mengaku diperiksa sebanyak tiga kali. Jessica lalu menjelaskan pertemuannya dengan Mirna dan Hani di kafe Olivier.

Saat datang ke kafe Olivier 6 Januari 2016 lalu, Jessica diantar oleh ayahnya dan datang ke kafe Olivier menjelang pukul 16.00 WIB. Jessica memberi tahu ayahnya ingin makan malam dengan teman-temannya.

Jessica diantar ayahnya karena tidak terbiasa menggunakan kendaraan umum sekitar pukul 14.30 WIB. Jessica berkomunikasi dengan Mirna melalui Whatsapp akan berangkat lebih awal dan memesan lebih dulu untuk mentraktir Mirna.

Jessica baru kali pertama datang ke kafe Olivier. Untuk mengetahui menu yang tersedia, Jessica melihat web kafe Olivier. Sebelum ke kafe Olivier, Jessica membeli beberapa oleh-oleh untuk teman-temannya seperti tiga paperbag dan sabun untuk cuci tangan.

Setelah itu Jessica kembali ke kafe Olivier dan diantar resepsionis menuju meja. Jessica lalu meletakkan paperbag di meja, melihat menu, dan memesan es kopi Vietnam dan dua cocktail karena ada promo. Jessica kemudian meminta foto selfie kepada pelayan karena baru kali pertama datang ke kafe di Indonesia.

Setelah foto, terdakwa membayar lebih dulu pesanan ke kasir. Di Australia, Jessica memang sering membayar lebih dulu pesanan di kafe atau restoran. Sambil menunggu pesanan, Jessica melihat-lihat sekitar kafe. Sayangnya Jessica lupa minuman yang datang lebih dulu. Setelah minuman kopi dan dua cocktail di meja, Jessica tidak ingat kapan memindahkan paperbag.

Sering lupa saat ditanya di pengadilan, JPU bertanya apakah Mirna sedang tertekan. Jessica lalu menjawab tertekan saat menjalani pemeriksaan di kantor polisi dan itu berbeda saat di persidangan. Setelah minuman datang, Jessica main handphone dan melihat-lihat menu.

Beberapa menit kemudian, Mirna dan Hani datang langsung disambut Jessica dengan pelukan dan cipika-cipiki. Jessica tidak terlalu memperhatian kopi Mirna karena mengobrol dengan Hani.

Di saat bersamaan Mirna meminum es kopi dan berkomentar awfull atau tidak enak. Mirna meminta Hani dan Jessica untuk mencicipi es kopi. Namun, Jessica tak mau mencoba es kopi itu karena Mirna bilang awfull.

Setelah itu, Mirna meminta tolong kepada Jessica untuk mengambilkan air putih. Tidak lama kemudian, Mirna kolaps dan kepala menengadah ke atas. Hani dan Jessica panik. Hani berusaha membangunkan Mirna dan bingung dengan kondisi temannya itu.

Kejadian itu berlangsung sangat cepat dan orang-orang mulai berdatangan. Jessica sempat bertanya kepada pelayan kopi Mirna dicampur apa. Jessica melihat Mirna kaku, mulut keluar busa, dan ikut mengantar korban ke klinik. Hani menelepon suami Mirna, Arief, untuk memberi tahu kondisi istrinya yang sekarat. Arief lalu bersama Hani dan Jessica mengantar Mirna ke rumah sakit Abdi Waluyo.

Sayang saat di rumah sakit, Mirna telah meninggal dunia. Setelah sampai di ruma, Jessica menyuruh pembantunya membuang celana yang digunakan ke kafe Olivier karena sobek. Jessica tidak datang saat pemakaman Mirna karena merasa aneh dan tidak nyaman. Tapi ia datang ke rumah duka tempat Mirna tinggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya