SOLOPOS.COM - Logo Persis Solo

Solopos.com, Solo – Persis Solo berencana mengulang masa keemasannya di era 1960-an. Hal ini rencana akan ditandai dengan penggunaan jersey era 1960-an, yang bercorak putih-merah, saat menghadapi kompetisi Divisi Utama musim 2014.

Banyak pendukung Persis Solo yang mengernyitkan dahi ketika menyaksikan jersey yang dikenakan Ferry Anto dk. ketika melakoni laga persahabatan melawan Universiti Teknologi Mara di Stadion Manahan Solo, Desember lalu. Sebagian penonton pun nyinyir sambil melontarkan sindiran: Yang bermain itu Persis atau timnas toh?.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kostum yang dikenakan penggawa Persis Solo saat melawan tim Malaysia Premier League (MPL) itu memang mirip dengan kostum Timnas Indonesia, dengan dominasi warna merah dan sedikit warna hijau. Hanya logo di bagian dada dan tulisan Pasoepati di bagian belakang saja yang membedakannya.

Kostum mirip timnas itu kembali dipakai ketika Ferry Anto dkk. ketika menghancurkan jawara Malaysia Super League (MSL), Lions XII dengan skor 3-0 di Manahan, Sabtu (4/1) lalu. Lalu kemana jersey Persis yang sebenarnya?

“Itu hanya jersey emergency [dadakan]. Soalnya, jersey musim lalu, nama-namanya [yang menempel di kostum] sudah tidak cocok dengan pemain sekarang. Jadinya adanya itu, kami pakai saja. Yang mudah dapatnya, apalagi timnas lagi booming, nyatanya Persis juga menang,” terang Sekretaris Manajer Persis Solo, Sapta Joko Purwadi, ketika berbincang dengan Solopos.com, di Balai Persis Solo, Senin (6/1).

Pengurus dan manajemen Persis memang belum menentukan desain dan jersey Persis untuk Divisi Utama 2013/2014. Sapta mengaku hal itu masih dalam pembahasan.

“Masih kami bahas, tapi dominasi warna merah dan putih yang menjadi ciri khas Persis selama ini, tetap akan dipertahankan,” tegasnya.

Jersey musim depan harus istimewa karena akan menjadi kostum pertama bagi Persis setelah kemelut dualisme klub dan kompetisi dalam dua tahun berakhir. Sapta mengaku muncul usulan untuk kembali menggunakan kostum atasan putih dan bawahan merah, seperti seragam Persis di periode1960-an.

“Pak Hong [legenda hidup Persis, Hong Widodo] usul kalau atasannya nanti warna putih dan bawahannya merah. Musim lalu Persis PT LI terkadang juga pakai kombinasi warna itu, entah kenapa kalau pakai putih-merah [atasan-bawahan] Persis sering menang,” jelas Sapta.

Di era 1960-an dan 1970-an, Persis memang cenderung menggunakan putih-merah (atasan-bawahan). Namun mulai awal 1990-an, jersey klub kebanggaan wong Solo tersebut dominan merah-merah (atasan-bawahan), kendati warna putih masih sedikit menghias di bagian lingkar lengan atau celana.

“Pada era 1960-an, memang atasan selalu warna putih [meski masih ada sedikit warna merah] dan bawahannya merah. Saat itu, Persis selalu lolos ke 16 besar,” urai Hong yang berharap penampilan Persis musim depan segarang seperti era 1960-an.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya