SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Flyover atau jembatan layang Manahan, Solo, sudah hampir kelar. Saat ini pekerja tengah mengebut proses finishing termasuk pembuatan ornamen di sisi luar pembatas flyover tersebut.

Di sisi lain, pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di sepanjang Jl. dr. Moewardi dan terdampak proyek itu kini bingung lantaran belum juga ada kejelasan mengenai nasib mereka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengurus Paguyuban PKL Kota Barat meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Solo segera memberikan kepastian mengenai nasib para PKL Kota Barat yang terdampak proyek pembangunan jalan layang (flyover) Manahan.

Ketua Paguyuban PKL Kota Barat, Budiyono, mengatakan para PKL Kota Barat belum mendapatkan kepastian informasi mengenai nasib mereka setelah flyover Manahan mulai dioperasionalkan.

Para PKL bertanya-tanya apakah masih boleh berjualan di tepi Jl. dr. Moewardi atau tidak. Para PKL ogah pindah berjualan di area parkir selatan Lapangan Kota Barat jika belum dibangunkan selter oleh Pemkot.

“Jika bisa memilih, teman-teman tentu ingin tetap bisa berjualan di tepi Jl. dr. Moewardi seperti sekarang atau sebelumnya,” kata Budi saat diwawancarai Solopos.com, Kamis (15/11/2018).

Budi meyakini keberadaan PKL Kota Barat di tepi Jl. dr. Moewardi saat flyover telah dibuka tak akan terlalu mengganggu arus lalu lintas. Dia menyebut kepadatan arus lalu lintas di kawasan Kota Barat selama ini terpantau tidak terlalu ramai saat sore dan malam hari.

Arus lalu lintas hanya terlihat ramai pada siang hari. Namun, Budi mengaku sempat memperoleh kabar dari pejabat Dinas Perdagangan (Disdag) Solo bahwa Pemkot akan membangunkan selter di area parkir selatan Lapangan Kota Barat pada tahun depan dan PKL harus berjualan di sana.

“Beberapa waktu lalu saya dapat informasi dari pegawai Disdag, agenda pembangunan selter Kota Barat katanya sudah masuk anggaran APBD tahun 2019. Cuma untuk pembangunannya mau dimulai kapan, pejabat Disdag itu belum bisa memastikan,” jelas Budi.

Berdasarkan catatan Solopos.com, Pemkot telah mewacanakan pembangunan selter di area parkir selatan Lapangan Kota Barat sejak September tahun lalu. Tapi hingga sekarang, selter itu belum juga bisa dibangun.

Kabid PKL Disdag Solo, Didik Anggono, menyampaikan kendala yang dialami Disdag untuk membangun selter Kota Barat, yakni soal dana. Pemkot mengandalkan sumbangan dana corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan tetapi hingga kini belum ada yang mau menjadi sponsor.

Dia menyampaikan Disdag sejak awal memang berencana membangun selter dengan menggaet sponsor, bukan memakai APBD Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya