Solopos.com, JAKARTA — Berbeda dengan Indonesia yang bahkan tak menghitung jumlah gelombang serangan virus corona, Jepang mengantisipasi dengan matang. Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menyatakan kenaikan kasus virus corona belum mencapai tingkat gelombang keempat secara nasional, tetapi diperlukan kewaspadaan ekstra terhadap Covid-19
Sebagaimana dilansir NHK yang dikutip Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Suga menyampaikan komentar dalam merespons anggota parlemen oposisi dalam rapat Komite Audit Majelis Tinggi pada Senin (5/4/2021).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Baca Juga: Kata Fengsui Ada 5 Kesalahan Umum Penataan Rumah
Yukihito Koga dari Partai Demokratik Konstitusional menanyakan pandangan Suga mengenai kemungkinan infeksi gelombang keempat. Koga juga bertanya apakah terlalu dini untuk mengakhiri keadaan darurat virus corona di Osaka dan Hyogo pada akhir Februari lalu.
Suga mengatakan infeksi Covid-19 melonjak kembali di dua provinsi di Jepang barat itu. Dia juga menyebutkan pergerakan orang-orang meningkat tajam di Tokyo dan tiga provinsi tetangganya, menambah kekhawatiran bahwa kasus di area itu mungkin akan naik kembali.
Dia mengatakan situasi saat ini belum mencapai lonjakan secara nasional yang dapat disebut sebagai gelombang keempat, tetapi kewaspadaan tinggi dibutuhkan untuk mengatasi situasi tersebut.
1-2 Pekan Lagi
Kepala panel penasihat pemerintah untuk respons virus corona, Omi Shigeru, menekankan makin sui Jelit untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan penularan Covid-19 di Jepang. Omi mengatakan meminta orang bekerja sama dalam mengubah perilaku guna membendung virus tersebut juga makin sulit.
Dia mengatakan pergerakan orang meningkat. Dia menambahkan pula dampak dari peningkatan pergerakan orang-orang setelah keadaan darurat dicabut di area Tokyo dan sekitarnya akan muncul dalam satu atau dua pekan.
KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos