SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Osaka (Solopos.com)–Gempa dan tsunami Jepang menelan kerugian hingga 2 triliun yen atau sekitar US$ 309 miliar (setara dengan Rp 2.780 triliun). Hancurnya sebagian wilayah di Jepang itu akan menggerus pertumbuhan ekonomi Jepang pada tahun fiskal 2011.

Kerugian itu berarti lebih dari 2 kali lipat dari kerugian yang diderita saat bencana gempa Kobe di 1995 lalu, dan akan menurunkan pertumbuhan ekonomi Jepang hingga sekitar 0,5%. Padahal Jepang sebelumnya memperkirakan perekonomiannya meningkat 1,5% di 2011.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut perkiraan resmi dari kantor pemerintah Jepang, yang dikutip dari AFP, Rabu (23/3/2011), biaya untuk mengganti kerusakan akibat hancurnya perumahan, pabrik-pabrik dan infrastruktur seperti jalan dan jembatan yang diperkirakan mencapai 16 triliun yen hingga 25 triliun yen untuk 3 tahun fiskal ke depan.

Ekspedisi Mudik 2024

Data tersebut meliputi 7 perfektur dari kawasan yang mengalami kerusakan paling parah di Iwate, Miyagi, Fukushima, Hokkaido, Aomori, Ibaraki, dan Chiba.

Jepang sebelumnya mengumumkan ide pembuatan badan rekonstruksi untuk upaya pembangunan kembali kawasan yang rusak akibat gempa dan tsunami. Bank Sentral Jepang juga telah memompakan likuiditas hingga triliun yen untuk stabilisasi pasar.

Perkiraan kerugian akibat bencana Jepang memang sangat variatif. Bank Dunia sebelumnya memperkirakan kerugian yang ditimbulkan akibat bencana gempa dan tsunami Jepang pada 11 Maret lalu diperkirakan mencapai US$ 235 miliar atau sekitar Rp 2.068 triliun atau setara dengan 4% PDB Jepang.

Angka yang berbeda sebelumnya disampaikan oleh DBS Bank yang memperkirakan bencana Jepang akan menelan kerugian US$ 100 miliar.  Proyeksi lebih besar sebelumnya disampaikan oleh Credit Suisse yang memperkirakan angka kerugian senilai US$ 171 miliar atau sekitar Rp 1.500 triliun.

(dtc/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya