MATARAM: Jepang dan Indonesia sepakat membuka dua lapangan ketenagakerjaan terlatih yakni perawat medik dan tenaga perawat lansia.
“Untuk maksud tersebut, sebagai pilot proyek dalam dua tahun Jepang memberikan kuota 1.000 tenaga kerja,” kata Staf Khusus Menteri Perdagangan, Halida Miljani di Senggigi, Lombok Barat, NTB, Senin (20/4).
Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun
Di hadapan peserta Sosialisasi Hasil-Hasil Kesepakatan Kerja Sama Perdagangan Internasional, Halida menjelaskan, selain itu, Jepang bersedia mempertimbangkan perluasan cakupan program magang ke bidang pariwisata dan perhotelan.
Dikatakan, akses pasar perdagangan jasa Indonesia, yakni membuka jasa teknik, jasa penyewaan, penelitian, perbaikan dan perawatan dan jasa kepemilikan Jepang di sektor jasa 49.
Disamping itu, Jepang- Indonesia juga menyepakati berbagai bentuk kerja sama di bidang perdagangan dan investasi di sektor ESDM seperti pengembangan enegi alternatif, eksplorasi dan eksploitasi migas dan sumber daya mineral.
Menurut Halida, terobosan baru dari kesepakatan Indonesia-Jepang yaitu Jepang akan memberikan bantuan teknis di sejumlah sektor seperti sektor energi dan industri manufaktur.
Selain itu, agribisnis, perikanan, lepatihan dan keterampilan tenaga kerja, promosi ekspor dan UKM.
Sedangkan Indonesia memberikan pembebasan bea masuk bagi produk bahan baku buatan Jepang untuk digunakan dalam proses produksi industri Jepang yang beroperasi di Indoensia.
“Untuk memenuhi kesepakatan Jepang Indonesia terutama bidang tenaga kerja, NTB memiliki peluang besar karena NTB merupakan salah satu daerah pemasuk TKI terbesar di Indonesia,” katanya. (Antara)