SOLOPOS.COM - Para demonstran antinuklir Jepang menggelar aksi di luar rumah dinas PM Jepang, Yoshihiko Noda, di Tokyo, Jumat (14/9/2012). (Reuters)

Para demonstran antinuklir Jepang menggelar aksi di luar rumah dinas PM Jepang, Yoshihiko Noda, di Tokyo, Jumat (14/9/2012). (Reuters)

TOKYO Jepang berniat berhenti menggunakan tenaga nuklir pada 2030-an. Kebijakan ini merupakan pergeseran besar mengingat sebelum terjadi bencana nuklir Fukushima 2011, Jepang berusaha meningkatkan pangsa energi atom untuk lebih dari setengah pasokan listrik.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Bencana reaktor Fukushima Daiichi akibat gempa dan tsunami tahun lalu telah menyebabkan krisis nuklir terburuk sejakChernobyl1986. Jepang bergabung dengan negara-negara seperti Jerman dan Swiss yang berpaling dari tenaga nuklir dengan kebijakan tersebut.

Pemerintah Perdana Menteri Yoshihiko Noda menghadapi lobi-lobi intensif dari kelompok industri untuk mempertahankan energi atom serta menghadapi kekhawatiran sekutu utamanya, Amerika Serikat, yang telah memasok teknologi nuklir sejak 1950-an. “Ini adalah strategi untuk menciptakan masa depan yang baru. Ini bukan jatuh begitu saja dari langin, ini adalah strategi praktis,” bunyi sebuah pernyataan resmi setelah rapat menteri mencapai keputusan tersebut, Jumat (14/9/2012).

Sebelum bencanaFukushima, Jepang merupakan pengguna ketiga terbesar energi atom. Dengan rencana meninggalkan tenaga atom, Jepang bertujuan meningkatkan hingga tiga kali lipat pangsa energi terbarukan, yakni hingga 30 persen dari percampuran energi.

Meskipun begitu, Jepang akan tetap menjadi importir minyak, batubara dan gas di masa mendatang. Saat ini, kecuali dua reaktor yang telah dioperasikankembali, 50 reaktor lainnya masih harus menjalani pemeriksaan keamanan yang aman.

Dengan menerapkan batasan ketat mengenai masa aktif reaktor selama 40 tahun, sebagian besar reaktor itu akan ditutup sepenuhnya pada 2030-an. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya