SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Jenazah Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin yang lebih kondang dengan nama pena N.H. Dini yang tutup usia akibat kecelakaan lalu lintas di jalan tol dalam kota Semarang, Selasa (4/12/2018) siang, dikremasi di Krematorium Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (5/12/2018). Rencana itu diungkap keponakan almarhumah, Paulus Dadik.

Sastrawan penghasil banyak novel semacam Pada Sebuah Kapal (1972), La Barka (1975), Namaku Hiroko (1977), Orang-orang Tran (1983), Pertemuan Dua Hati (1986), dan Hati Yang Damai (1998) itu sebelummya disemayamkan di Rumah Duka Wisma Lansia Harapan Asri, Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah. Menurut Dadik, almarhumah merupakan sosok yang tidak mau merepotkan orang lain, termasuk keluarganya.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Almarhumah, kata dia, bahkan memilih menjual seluruh harta miliknya dan memilih hidup di panti jompo. Kalaupun dua anaknya, Marie-Claire Lintang Coffin dan Pierre Louis Padang Coffin beserta empat cucunya yang tinggal di Kanada dan Prancis berkunjung, maka mereka memilih berlibur bersama di Bali atau Bangkok. “Beliau ingin hidup mandiri, tidak mau merepotkan keluarganya,” katanya.

Dini meskipun berusia 80-an, terbilang sehat. Ia hanya mengonsumsi jamu-jamuan dan menjalani terapi tusuk jarum untuk mengatasi gejala osteoartritis dan vertigo yang mengganggunya pada usia senja. Menurut Dadik, tantenya itu menjalani terapi tusuk jarum sekali dalam sepekan. Saat kecelakaan lalu lintas yang mencabut nyawanya terjadi, almarhumah baru saja pulang dari terapi tusuk jarum.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya