SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Jenazah istri adipati Paku Alam IX, Gusti Kanjeng Raden Ayu Adipati Paku Alam diberangkatkan Minggu (20/11) pagi.

Sebelum jenazah Gusti Kanjeng Raden Ayu Adipati Paku Alam diberangkatkan menuju pemakaman di Kulonprogo, di Puropakualaman tempat kediamannya dilakukan serangkaian upacara pelepasan.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Upacara pelepasan meliputi tlusupan, doa pelepasan dan pecah kendi. Kerabat Paku Alam Adipati Paku Alam IX, KPH Wijoyokusumo menjelaskan prosesi tlusupan merupakan prosesi spiritual yang dilakukan sebelum jenazah diberangkatkan menuju makam.

Prosesi itu menurutnya dilakukan sebagai simbol rasa hormat keluarga dan keturunannya.

“Tlusupan itu maknanya anak harus bisa mendoakan,  mendem jero mikul duwur, ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan,” ujarnya.

Pada prosesi tlusupan kemarin dibawah jenazah Gusti Kanjeng Raden Ayu Adipati Paku Alam diantaranya BPH Suryodilogo, BPH Haryoseno dan BPH Haryodanardono.
Prosesi itu juga diikuti oleh istri dan cucu cucunya.

Usai prosesi tlusupan, dilakukan doa untuk pemberangkatan jenazah. Sesaat sebelum berangkat menuju pemakaman dilakukan ritual pecah kendi
di depan mobil pembawa jenazah.

Dalam serangkaian prosesi itu Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta seluruh keluarga dan kerabat keraton turut tiba di puro pakualaman sebelum diberangkatkan.

Raja Jogja tersebut tiba lengkap mengenakan pakaian kebesaran berduka, yakni surjan hitam serta payung Tunggul Manik. (HARIAN JOGJA/Rina Wijayanti)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya