SOLOPOS.COM - ilustrasi pemakaman jenazah pasien Covid-19 (JIBI/Bisnis Indonesia)

Solopos.com, SRAGEN – Sebanyak 25 warga Desa Brangkal, Kecamatan Gemolong, Sragen, terlibat menjemput dan memandikan jenazah pasien Covid-19. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (2/6/2021).

Akibatnya, mereka diwajibkan mengikuti tes swab untuk memastikan mereka terkonfirmasi positif corona atau tidak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Korban adalah seorang wanita berinisial PW, 51. Kabar pemandian jenazah positif Covid-19 oleh keluarga yang menjadi ahli waris tersebut sudah didengar Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Dia menilai ada kesalahpahaman dari keluarga ahli waris yang merasa tidak percaya bila korban terkonfirmasi positif corona.

Baca juga: Mengenal Mbok Yem, Pemilik Warung Tertinggi di Jawa Primadona Pendaki Gunung Lawu

Ahli waris kemudian memilih menjemput jenazah itu dari RS Kasih Ibu Solo lalu memandikannya sendiri di rumah duka.

“Jenazah itu sudah telanjur dimandikan oleh keluarganya. Bukan tetangga. Para tetangga dan pengurus RT sudah tahu bila jenazah itu positif Covid-19 sehingga mereka tidak datang ke rumah duka untuk melayat,” ujar Bupati Sragen saat ditemui wartawan di Kantor Kecamatan Sambirejo, Kamis (3/6/2021).

Sedianya, jasad PW akan dimakamkan pada Kamis oleh keluarga atau ahli waris. Namun, Satgas Penanggulangan Covid-19 di Kecamatan Gemolong meminta jenazah segera dimakamkan pada Kamis dini hari dengan protokol kesehatan.

Baca juga: Asyik, Wisata Keliling Sukoharjo Naik Bus Tingkat Segera Terwujud

Langkah itu dilakukan setelah Satgas Penanggulangan Covid-19 Gemolong mendapat konfirmasi dari RS Kasih Ibu yang menjelaskan jenazah tersebut positif corona. Sebagai langkah antisipasi, semua warga yang terlibat dalam proses penjemputan dan pemandian jenazah itu diminta mengikuti tes swab pada Jumat (7/6/2021).

“Karena sudah telanjur dimandikan oleh warga, makanya kita tracing yang berkontak erat. Besok kita swab 25 orang. Kita minta bantuan dari teman-teman di kepolisian menjaga proses tes swab supaya tidak terjadi bentrokan dan tidak boleh ada penolakan dari warga,” tegas Bupati.

Baca juga: Tiba-Tiba Ambruk Saat Turunkan Barang, Sales Vitamin Ternak Meninggal Di Gabugan Sragen

Tanggapan Kades Brangkal

Kepala Desa Brangkal, Suratmin, membenarkan ada sejumlah warga yang turut menjemput dan memandikan jenazah PW yang terkonfirmasi postif corona. Dia mengakui sebagian ahli waris merasa tidak percaya dengan keterangan pihak rumah sakit yang menyebutkan jenazah itu positif corona.

Sebagian ahli waris berdalih PW meninggal dunia pada Rabu pukul 16.30 WIB karena penyakit lambung.

“Yang memandikan jenazah itu keluarga sendiri. Jumlahnya ada delapan orang. Saat memandikan jenazah itu, mereka semua sudah pakai APD [alat pelindung diri]. Kami menyiapkan 30 APD, yang terpakai tadi malam 25 APD. Walau sudah pakai APD, mereka semua tetap akan jalani swab,” terang Suratmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya