SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di jembatan di perbatasan Desa Tarubasan dengan Desa Kadirejo, Kecamatan Karanganom, Klaten, Rabu (27/2/2013). (Ivan Andimuhtarom/JIBI/SOLOPOS)


Pengendara sepeda motor melintas di jembatan di perbatasan Desa Tarubasan dengan Desa Kadirejo, Kecamatan Karanganom, Klaten, Rabu (27/2/2013). (Ivan Andimuhtarom/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN--Jembatan di perbatasan Desa Tarubasan dengan Desa Kadirejo, Kecamatan Karanganom, Klaten mulai ambles di bagian utara karena tanah di bawah penyangga jembatan tergerus air Kali Buntung yang mengalir di bawah jembatan. Jika tak segera ditangani, masyarakat khawatir jembatan akan ambrol.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kades Tarubasan, Suhardja, 62, ketika ditemui Solopos.com di lokasi kejadian, Rabu (27/2/2013), mengatakan jembatan itu adalah bagian jalan kabupaten yang menghubungkan Klaten kota dengan Kecamatan Karanganom. Menurutnya, jika dibiarkan tanpa penanganan serius, jembatan bisa putus dan mengganggu aktivitas warga.

“Jembatan itu konon adalah peninggalan zaman penjajahan Belanda. Bagian jalan yang ambles dan membentuk cekungan itu membahayakan, terutama bagi mobil bertipe sedan. Makin rendah, makin bahaya. Cekungan mulai terbentuk sepekan lalu, tapi jadi lebih parah sejak Selasa (26/2/2013) siang,” ujarnya.

Pantauan Solopos.com kemarin, tiang penyangga jembatan bagian selatan retak. Saat dilihat dari sebelah barat jembatan, retakan bangunan jembatan juga nampak jelas di bagian tengah. Air sedikit demi sedikit merembes ke penyangga jembatan. Pada bagian atas, aspal juga terlihat retak melebar dari barat ke timur.

Suhardja berharap jembatan itu segera diperbaiki. Ia mengatakan telah melaporkan hal itu kepada pihak terkait. Kini, ia menunggu tindak lanjut perbaikan jembatan itu.

Kaur Pembangunan Pemerintah Desa Tarubasan, Muh Saban, 40, kepada Solopos.com di lokasi yang sama, menceritakan Selasa pagi, cekungan di bagian selatan jembatan belum terlalu terlihat. Namun, siang harinya, saat ia mengecek lokasi, kondisi cekungan semakin dalam.

“Penyangga jembatan sudah retak sekitar 30 senti meter. Jembatan ini menurut saya harus dibangun ulang karena umurnya sudah sangat tua,” kata dia.

Sementara anggota DPRD Klaten yang datang ke lokasi, Rabu, Sriyanto, mengatakan telah menghubungi Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten. Ia meminta DPU segera membangun total jembatan tersebut secepatnya. “Ini jalan utama bagi warga sekitar. Kalau tidak segera dikerjakan, berbahaya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya