SOLOPOS.COM - Jembatan Tanggulangin Kudus (Instagram/@christianrahardjo)

Solopos.com, KUDUS -- Jembatan Kolonel Sunandar atau yang dikenal dengan sebutan Jembatan Tanggulangin merupakan jalur yang menghubungkan Kabupaten Kudus dengan Kabupaten Demak. Jembatan ini resmi dibuka pada 20 Mei 2019 silam.

Dilansir dari situs Antaranews.com, Kamis (6/5/2021), pembukaan jembatan ini sebagai tahap uji coba yang ditandai dengan pengguntingan  pita oleh Kepala Pelaksanaan Jl. Nasional VII Semarang, Achmad Cahyadi, bersama mantan Wakil Bupati Kudus, H.M. Hartopo yang saat ini menjabat sebagai Bupati.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun rupaya di balik kemegahan jembatan baru ini, tersimpan kisah mitos yang melegenda di mana  setiap ada penguasa negeri yang melewati jembatan ini bisa lengser dari jabatannya.

Jembatan Tanggulangin
Jembatan Tanggulangin Kudus (Instagram/@kudusjourney)

Baca Juga: 2 Pemudik Positif Covid-19, Pemkab Pati Perketat Penyekatan

Ketua Lembaga Penjaga dan Penyelamat Karya Budaya Bangsa (LPPKBB), Sancaka Dwi Suparni, mengatakan bahwa ada cerita mengenai rajah yang tertaman di Tanggulangin yang sudah ada secara turun tenurun sejak abad ke-14.

Sancaka mengatakan bahwa rajah yang tertanam di Tanggulangin mirip seperti rajah kolocokro yang ada di Masjid Menara Sunan Kudus di mana masjid ini juga menjadi tempat terlarang bagi pemimpin daerah atau negara untuk dikunjungi dikarenakan faktor yang sama.

Rajah pengapesan itu dipercaya mampu memberikan ketidakberuntungan para penguasa yang melewatinya. Rajah itu sendiri itu milik Sunan Kudus yang berhasil menumbangkan Kerajaan Majapahit dan sampai sekarang kesaktian rajah itu masih dipercaya.

Baca Juga : Cuma Kerja dari Rumah, Pemuda di Sragen Raup Uang Jutaan/Bulan

Sancaka juga mengatakan bahwa banyak tokoh nasional yang juga mengalami ketidakberuntungan saat melewati jembatan ini dan akhirnya tumbang dari jabatan yang dimiliki, tokoh-tokoh nasional itu di antaranya ada Wiranto dan  Gusdur.

Oleh karena itu, Bupati Kudus sejarahnya selalu mengambil rute lain untuk menghindari Jembatan Tanggulangin ini.

Jembatan Tanggulangin
Jembatan Tanggulangin Kudus (Instagram/@commetjayaproduction)

Meskipun sudah menghindari jalur jembatan ini, jika melewati area yang dialiri sungai dengan satu aliran sungai dari Jembatan Tanggulangin, kutukan lengser tetap berlaku. Hal itu terjadi pada Bupati Kudus, M.Tamzil yang lengser karena melewati sungai Gelis yang sealiran dengan sungai di Jembatan Tanggulangin.

Baca Juga :Volume Kendaraan Masuk Solo Naik Sejak 3 Hari Menjelang Larangan Mudik

Melansir dari Detik.com, M.Tamzil yang lengser karena kasus korupsi ini digantikan oleh Wakilnya, H.M. Martopo dan telah dilantik pada 9 April 2021 silam.  Pelantikan dilakukan di Gedung Gradhika Praja, Semarang dan dilakukan secara daring dan langsung.

Saat akan pulang ke Kudus, rombongan Bupati yang sebelumnya melintasi jalur Pantura Kudus-Demak yang melewati Jembatan Tanggulangin, mengambil jalur yang beda dengan melintasi Jl. Semarang-Purwodadi, Bulung Cangkring Pendapa Kabupaten  Kudus.

Hartopo  mengaku  dirinya tidak tahu soal mitos ini dan secara pribadi dirinya tidak percaya dengan mitos tersebut. Jalur yang dia ambil dilakukan atas saran para tokoh masyarakat Kudus

Sementara itu, Dosen Filsafat dan Budaya IAIN Kudus, Nur Said mengatakan bahwa dibalik kisah mitos itu harusnya diambil pelajaran.  Jika ada yang terguling dari jabatan kekuasaan bukan karena faktor mistik namun karena faktor kasualitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya