SOLOPOS.COM - Rambu peringatan jembatan rusak terlihat di jalan di Desa Bolali, Wonosari, Klaten, Rabu (28/11/2012). Rambu itu dipasang untuk memperingatkan pengguna jalan bahwa jembatan darurat yang menghubungkan wilayah itu dengan Gatak, Sukoharjo rusak sehingga tak bisa dilalui. (JIBI/SOLOPOS/Arief Setiadi)

Rambu peringatan jembatan rusak terlihat di jalan di Desa Bolali, Wonosari, Klaten, Rabu (28/11/2012). Rambu itu dipasang untuk memperingatkan pengguna jalan bahwa jembatan darurat yang menghubungkan wilayah itu dengan Gatak, Sukoharjo rusak sehingga tak bisa dilalui. (JIBI/SOLOPOS/Arief Setiadi)

KLATEN – Beberapa hari usai hanyutnya jembatan sesek (bambu) di atas Kali Bang, perbatasan Gatak, Sukoharjo dengan Wonosari, Klaten, akibat hujan deras yang terjadi beberapa hari lalu, mobilitas warga Kecamatan Wonosari terganggu. Pasalnya untuk menuju Kecamatan Gatak atau ke Kota Solo, warga harus berjalan memutar sejauh sekitar lima kilometer.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sejumlah warga menyebutkan, paska hanyutnya jembatan sesek tersebut, banyak anak-anak mereka yang telat saat berangkat sekolah. Hal tersebut dikarenakan jalan yang dilintasi untuk memutar kondisinya rusak parah, aspal jal tersebut udah mengelupas. Selain itu kondisi diperparah dengan ramainya jalanan yang berada di Pasar Gawok.

“Sejak jembatan hanyut beberapa hari lalu, banyak warga yang rugi, baik waktu maupun biaya. Sebab untuk memutar lewat Pasar Gawok, jalur yang ditempuh lumayan jauh,” ungkap salah seorang warga Wonosari, Muryatni kepada Solopos.com, Rabu (28/11/2012).

Seorang pengguna jalan, Ahmad Fauzan, mengatakan hal senada. Biasanya sebelum hanyut dirinya selalu melintasi jembatan tersebut dengan membayar Rp1.000 rupiah untuk dua kali melintas. Akan tetapi saat ini dirinya dan beberapa penggguna jalan lain, harus rela memutar hanya untuk sampai ke daerah Gatak.

Dirinya berharap agar jembatan sesek itu, kembali dibangun sembari menunggu rampungnya pembangunan jembatan yang saat ini dikerjakan oleh Pemkab Klaten dan Pemkab Sukoharjo tersebut. “Setidaknya ada jembatan sesek lagi, apalagi jembatan sesek tersebut keberadaannya sangat vital. Apalagi jembatan yang dibangun pemerintah rencananya baru selesai pada akhir tahun mendatang,” katanya.

Menanggapi kondisi tersebut, Camat Wonosari, Pandiyanto, mengatakan masyarakat tidak perlu mendirikan jembatan sesek kembali. Menurutnya pembangunan jembatan tersebut tidak efektif karena jembatan gantung yang menghubungkan Kecamatan Wonosari, Klaten, dan Kecamatan Gatak, Sukoharjo, sudah hampir selesai. “Masyarakat dimohon bersabar dan memaklumi, tidak apa-apa memutar sebentar,” kata Pandiyanto, di ruang kerjanya, Rabu siang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya