SOLOPOS.COM - JEMBATAN DARURAT -- Pengendara sepeda motor menyeberang di jembatan darurat pengganti Jembatan Abang di perbatasan Desa Blimbing, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo dan Desa Bolali, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jumat (29/6/2012). (JIBI/SOLOPOS/Dian Dewi Purnamasari)

JEMBATAN DARURAT -- Pengendara sepeda motor menyeberang di jembatan darurat pengganti Jembatan Abang di perbatasan Desa Blimbing, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo dan Desa Bolali, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jumat (29/6/2012). (JIBI/SOLOPOS/Dian Dewi Purnamasari)

SUKOHARJO – Perbaikan Jembatan Abang, Kali Brambang, yang menghubungkan Desa Blimbing, Kecamatan Gatak, Sukoharjo dan Desa Bolali, Kecamatan Wonosari, Klaten yang ambrol beberapa waktu lalu dipertanyakan warga setempat. Jembatan yang ambrol sejak Februari 2011 itu hingga kini tak kunjung diperbaiki.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Dari dulu katanya mau diperbaiki terus, tapi kapan realisasinya?” tanya warga sekitar, Pardo. Warga Dusun Sutran, Desa Bolali, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Hendri, mengatakan beberapa waktu lalu Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten sudah mengukur jalan dan jembatan. Saat ia bertanya kepada petugas yang mengukur, petugas mengatakan jalan di sekitar jembatan itu akan diperlebar. “Kemarin kalau tidak salah hari Rabu (27/6/2012) pengukurannya, dari pihak Sukoharjo belum kelihatan,” ujar pria yang sehari-hari berjaga di sekitar jembatan itu saat ditemui Solopos.com.

Pembangunan jembatan yang ambrol sejak Februari 2011 itu diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 7 miliar. Pemkab Sukoharjo dan Klaten telah menyepakati akan membangun jembatan Kali bang yang berada di perbatasan Sukoharjo dan Klaten itu. “Nanti Klaten akan memasok dana Rp 1,24 miliar dan sisanya Sukoharjo,” ujar Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya beberapa waktu lalu.

Camat Gatak, Suseno, mengatakan belum mengetahui perkembangan terakhir pembangunan Jembatan Abang itu. “Jembatan itu akan dinormalisasi karena jalan di utara jembatan itu sempit sehingga perlu diperlebar,” ujar dia. Selain itu dalam rapat dengar pendapat bersama DPRD dan Pemkab Sukoharjo awal tahun 2012 lalu, Suseno juga mengusulkan pembangunan tanggul di utara jembatan. Pasalnya, posisi jalan lebih tinggi dari areal persawahan di sekitarnya. “Kalau tidak ditanggul jalan ke arah Sukoharjo tidak akan kuat menahan beban muatan,” imbuh Suseno.

Suseno berharap proyek pembangunan jembatan itu segera dilaksanakan mengingat pentingnya jembatan yang menghubungkan dua wilayah tersebut. “Mobilitas di sekitar jembatan sangat padat. Saya berharap bisa segera diperbaiki,” pungkas dia.

Jembatan Abang yang menghubungkan wilayah Sukoharjo dan Klaten ini amblek gara-gara tidak kuat menahan beban saat dilalui sebuah truk sarat muatan. Guna melancarkan mobilitas warga di dua kabupaten tersebut, masyarakat membuat jembatan darurat dari sesek, yaitu jembatan dari anyaman bambu. Masyarakat yang menyeberang di sekitar jembatan membayar Rp1.000 sebagai biaya perawatan jembatan dan upah petugas yang berjaga siang dan malam dilokasi tersebut. Ada 28 penjaga yang bertugas di jembatan Abang. Mereka berasal dari petugas Linmas dan warga sekitar.

Rencananya, dana pembangunan jembatan itu menggunakan dana APBD Sukoharjo 2012. DPU Sukoharjo juga telah membuat desain rencana pembangunan Jembatan Abang tersebut. Jembatan baru, katanya, akan dibangun bertipe B dengan panjang 45 meter, lebar 6 meter dan trotoar di samping kanan dan kiri masing masing selebar 0,5 meter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya