SRAGEN–Jembatan penghubung antar desa yakni Karangtengah dan Tangkil sepanjang delapan meter putus diterjang luapan air sungai , Rabu (6/2/2013). Oleh karena itu, warga tagih janji Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen untuk memperbaiki jembatan menjadi permanen.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Pantauan Solopos.com di lokasi Senin (19/2/2013), jembatan penghubung dua desa terbuat dari bambu. Jembatan hanya muat dilewati sepeda motor dan pejalan kaki. Jembatan rusak di bagian tengah. Setengah bagian jembatan di sisi timur masih terpancang ke tanah sedangkan sisanya rusak terseret luapan air sungai.
Bukan hanya jembatan yang rusak. Talut di sebelah barat jembatan atau di Dukuh Ngonce, RT 002/009, Karangtengah, ikut tergerus air karena sebagian tanah longsor.
Warga Dukuh Bugel, RT 002, Tangkil, Pardi, 65, mengaku mendengar suara gemuruh saat tanah longsor dan jembatan ambrol. Pardi tinggal di tepi sungai. Dia memaparkan saat itu hujan deras disertai angin kencang menyebabkan air sungai meluap dan arus deras sekitar pukul 21.00 WIB. Lantas beberapa jam kemudian jembatan rusak.
“Malam itu warga belum tidur karena hujan deras disertai angin kencang. Tiba-tiba terdengar suara, braak!! keras sekali. Saya keluar dan melihat setengah bagian jembatan sudah terseret arus air. Tanah di sebelah barat jembatan dan talut juga longsor,” cerita Pardi saat ditemui Solopos.com di halaman rumahnya, awal pekan kemarin.
Ketua RT 002, Dukuh Bugel, Sukadi, menuturkan jembatan putus membuat warga dari Karangtengah ke Bugel dan sebaliknya harus memutar arah sekitar satu kilometer. Dia menjelaskan jembatan dibangun swadaya masyarakat.
Jembatan itu rusak bukan kali pertama. Dia mengaku warga sekitar seringkali memperbaiki jembatan setiap beberapa bulan sekali. Namun dia berharap Pemkab Sragen segera memperbaiki jembatan.
“Kami berharap Pemkab Sragen membantu warga memperbaiki jembatan. Bukan lagi menggunakan bambu melainkan permanen. Jembatan itu salah satu jalur alternatif dan penghubung dua desa. Kami harap pemerintah menepati janji dulu,” ujar Sukadi saat ditemui Solopos.com di lokasi kejadian didampingi Babinsa Tangkil, Kopral Satu Supar.