SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melewati sisi timur jembatan di perbatasan Dukuh Kembang, Desa Mancasan, Kecamatan Baki dengan Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, Selasa (20/11/2012) siang. Di bagian barat, sebuah lubang menganga dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan. (JIBI/SOLOPOS/Ivan Andimuhtarom)

Pengendara sepeda motor melewati sisi timur jembatan di perbatasan Dukuh Kembang, Desa Mancasan, Kecamatan Baki dengan Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, Selasa (20/11/2012) siang. Di bagian barat, sebuah lubang menganga dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan. (JIBI/SOLOPOS/Ivan Andimuhtarom)

SUKOHARJO – Meski telah rusak selama dua tahun terakhir ini, jembatan di perbatasan Dukuh Kembang, Desa Mancasan, Kecamatan Baki dengan Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, Sukoharjo, belum juga mendapatkan penanganan dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sukoharjo. Padahal, pemerintah di dua desa telah melaporkan hal tersebut kepada pihak-pihak terkait.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sekretaris Desa Ngrombo, Mulyana, 46, ketika ditemui Solopos.com mengatakan jembatan itu termasuk jalan yang pengelolaannya berada di bawah DPU Sukoharjo. Kades Ngrombo dan Mancasan, kata dia, telah melaporkan perihal ambleknya bagian jembatan tersebut ke DPU. Menurutnya, beberapa orang dari DPU Sukoharjo sudah meninjau lokasi sebanyak dua kali. Namun, sampai saat ini belum ada tindak lanjut peninjauan itu.

“Kalau tidak salah, DPU Sukoharjo terakhir datang ke lokasi sekitar dua bulan lalu. Banyak warga yang menanyakan perbaikan jembatan tersebut karena jembatan itu menjadi akses utama warga Ngrombo yang ingin ke Solo, khususnya para pengrajin gitar di daerah sini,” papar dia. Ia berharap, jembatan itu segera diperbaiki sehingga tidak membahayakan para pengguna jalan yang lalu lalang tiap hari di sana. Sementara ini, kata dia, warga sekitar memberi tanda berupa beberapa bilah bambu dan papan yang dimasukkan ke bagian jembatan yang sudah berlubang. Pengamatan Solopos.com, diameter lubang pada jembatan sekitar dua meter. Sedangkan bagian jembatan yang berada di sekitar lubang terlihat retak-retak.

Kaur Umum Desa Ngrombo, Darmanto, 31, mengatakan dirinya sering lewat jalan tersebut. Ia mengaku merasa sedikit was-was tiap kali melewati jembatan itu. Ia berharap, jembatan yang sudah tua itu dibangun ulang, tidak sekedar direhab pada bagian yang berlubang saja. “Kalau cuma ditembel pada bagian yang berlubang, menurut saya kurang bagus. Lebih baik dibangun ulang agar aman,” kata dia.

Sementara itu, Supadi, warga RT 002/RW 012, Dukuh Kembangan, Mancasan, ditemui di rumahnya yang tak jauh dari jembatan, mengatakan jembatan itu telah berusia sekitar 40-an tahun. Jembatan itu, kata dia, hanya terbuat dari batu bata yang disusun melengkung lalu di atasnya dilapisi dengan aspal. Senada dengan Mulyana dan Darmanto, ia berharap jembatan segera diperbaiki oleh DPU Sukoharjo. “Semoga segera dibangun jembatan yang baru. Kalau sampai putus, home industry pembuatan gitar di daerah sini bisa kerepotan. Jalur ini adalah jalur utama warga menuju Solo atau bahkan Sukoharjo kota,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya