Jembatan penghubung 5 desa terancam ambrol

Sukoharjo (Solopos.com)--Jembatan penghubung lima desa di perbatasan Desa Daleman dan Desa Lawu, Kecamatan Nguter, terancam ambrol. Hal itu setelah sayap di sebelah timur bagian utara jembatan jebol akibat diterjang banjir Sungai Ngambil-ambil, awal bulan Desember lalu.

Kaur Pembangunan Desa Lawu, Nguter, Bambang Dwi Wuryanto, menyebutkan jembatan antardesa di Doho, Desa Lawu, dan berbatasan langsung dengan Desa Daleman, kondisinya cukup memrihatinkan. Selain jebol di sayap sisi utara bagian timur, dua sayap lain di bagian barat jembatan juga sudah retak-retak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kondisinya sudah cukup parah dan pengguna jalan harus ekstra berhati-hati saat melintas agar tidak membahayakan,” jelasnya ditemui di lokasi jembatan di Dukuh Doho Desa Lawu, Selasa (13/12/2011).

Ditemui terpisah, Kepala Desa (Kades) Daleman, Sudarman, menilai jembatan di perbatasan Lawu dan Daleman kondisinya sudah kritis dan mendesak diperbaiki. Dengan pertimbangan manfaatnya, dia berharap penanganan jembatan diprioritaskan Pemkab.

“Jembatan tidak sekedar menghubungkan warga Desa Daleman dan Lawu. Tetapi juga menjadi sarana untuk mencapai desa-desa lain di sekitarnya, bahkan sampai ke Ngasinan di wilayah Kecamatan Bulu,” tegasnya di Kantor Desa Daleman.

Dikemukakan Bambang dan Sudarman, saat ini jembatan masih bisa dimanfaatkan untuk lalu-lalang kendaraan, terutama sepeda motor. Sedang pemilik kendaraan roda empat banyak memilih melewati jalur lain meski harus memutar dengan jarak cukup jauh.

Bambang menegaskan jembatan akan semakin parah dan tidak tertutup kemungkinan ambrol total apabila terjadi banjir bandang. Hal itu, kata dia, mengingat tumpukan sampah di bawah jembatan membuat arus sungai menghantam dan menggerus tanah di sekitar pondasi dan air tidak dapat mengalir lancar.

(try)