Solopos.com, BOYOLALI — Pengguna jalan lintas Sawahan, Ngemplak, Boyolali-Banjarsari, Solo, kini bisa bernapas lega. Pasalnya Jembatan Padokan yang menjadi penghubung kedua wilayah telah rampung diperbaiki.
Pengguna jalan tak perlu lagi melewati jembatan sasak yang sebelumnya dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Jembatan sasak dibangun lantaran jembatan utama roboh sejak awal tahun lalu.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pantauan Jembatan sepanjang 18 meter tersebut juga sudah dilengkapi dengan pegangan pengaman di sisi kanan dan kiri. Selain sepeda motor, jembatan kini juga bisa dilewati mobil. Dengan lebar sekitar 5,5 meter mobil dapat lewat dari masing-masing arah secara bergantian. Pembangunan jembatan dibarengi dengan pengaspalan ulang jalan di Dukuh Padokan, Sawahan, Ngemplak. Sekitar 200 meter jalan dari arah jembatan ke Sawahan diaspal ulang. Salah satu pedagang yang berjualan di pinggir jembatan, Maryati, 45, menuturkan jembatan Padokan sudah selesai sejak sepekan lalu. Saat dibuka kembali, arus lalu lintas terlihat lancar. Pengendara mobil yang ingin pergi ke Solo tidak perlu lagi memutar melewati Jalan Adi Sumarmo, Klodran, Colomadu, Karanganyar. Sementara pengendara motor beralih setelah sebelumnya melewati jembatan sasak.
Jembatan sasak kini juga terlihat lebih sepi. Hanya terlihat dua unit kendaraan roda dua yang masih menggunakan jembatan ini. Jembatan itu kini lebih sering dimanfaatkan oleh anak-anak sebagai ruang bermain. Terpisah, mandor proyek jembatan, Rohmat, 55, mengatakan jembatan Padokan ditarget maksimal rampung pada 10 Desember 2018. Selain perbaikan jembatan, pengerjaan proyek juga memasang talut sepanjang 100 meter di sisi kanan dan kiri. Talut yang berfungsi untuk menahan longsor tersebut memiliki tinggi 4 meter dan kedalaman 2 meter dari fondasi.