SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SRAGEN</strong>&mdash;<a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180428/491/913043/bupati-sragen-raih-penghargaan-nasional-berkat-lppd-2016">Bupati Sragen</a> Kusdinar Untung Yuni Sukowati menggelar Safari Ramadan di wilayah Kecamatan Miri, Sragen, Jumat (18/5/2018). Dalam safari tersebut, Bupati Sragen meninjau proses pembangunan Jembatan Muneng yang menelan dana Rp9,85 miliar dari APBD 2018. Jembatan tersebut menjadi strategi Pemkab Sragen untuk membuka akses Desa Gilirejo (lama) dan Gilirejo Baru yang hingga kini masih terisolasi.</p><p><a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180415/491/910561/tahun-ini-bupati-sragen-ditarget-tetapkan-30-unit-cagar-budaya">Bupati Sragen</a> melihat para pekerja merajut besi sebagai tulang fondasi jembatan setinggi hampir 10 meter dengan panjang 100 meter dan lebar 7 meter. Pekerja yang mengoperasikan back hoe menjadi tontonan yang menarik karena kegesitan dan kelihaian sang operator.<br /> <br />&ldquo;Jembatan itu menempati lahan tiga orang warga. Lahan yang dibutuhkan sepanjang 300 meter dan lebar 22 meter. Tiga orang warga mendapat kompensasi ganti rugi senilai Rp132 juta karena setiap meternya dihargai Rp20.000. Warga memang dikondisikan tidak menuntut ganti rugi banyak karena untuk kepentingan umum,&rdquo; ujar Kepala Desa Bagor, Miri, Sragen, Kukuh Riyanto, saat ditemui <em>Solopos.com</em> di sela-sela kunjungan Bupati Sragen, Jumat (18/5/2018).</p><p><a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180404/491/908016/infrastruktur-sragen-jembatan-gambiran-nyaris-ambrol-hanya-dibuka-satu-lajur">Jembatan tersebut,</a> kata dia, menghubungkan Dukuh Genengsari RT 008 dan Dukuh Muneng RT 012, Desa Bagor. Secara umum, sebut dia, Jembatan Muneng itu membuka akses bagi warga Gilirejo karena satu-satunya akses adalah lewat jembatan itu.</p><p>&ldquo;Jembatan itu perlu dibangun karena kondisi jembatan lama sangat curam sehingga banyak truk yang tak kuat menanjak. Jembatan itu pun sudah tua karena buatan 1983,&rdquo; terangnya.</p><p>Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sragen, Marija, menyampaikan pagu anggaran sebenarnya Rp10,15 miliar. Hasil lelang proyek yang dimenangkan PT Bangun Gumelar Jaya Blora disetujui dengan harga kontrak Rp9,85 miliar. Marija menjelaskan selain jembatan nanti ada tambahan pembangunan jalan di ujung selatan dan utara jembatan.</p><p>&ldquo;Panjang jembatan 100 meter dan lebar 7,5 meter tetapi aspal jembatan 6 meter. Kemudian untuk panjang jalan 250 meter dengan lebar 5 meter. Jembatan ini menghubungkan akses di dua desa yang terisolasi, yakni Gilirejo dan Gilirejo Baru. Jembatan ini kunci pertama yang harus dibangun sebelum membangun jembatan penghubung Gilirejo dan Gilirejo Baru,&rdquo; jelasnya.</p><p>Marija menargetkan proyek jembatan itu rampung pada November mendatang. Progres pekerjaan sekarang, kata dia, mencapai 9,6%. Progres itu dicapai selama tiga pekan setelah kontrak kerja dilaksanakan pada Jumat (27/4/2018).</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya