SOLOPOS.COM - Pengendara kendaraan bermotor melintasi Jembatan Mojo, Solo, Rabu (18/5/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SUKOHARJO — Arus lalu lintas yang melewati jalur alternatif bakal dipecah ke jalan perdesaan di wilayah Kecamatan Mojolaban dan Kecamatan Polokarto selama pengerjaan proyek perbaikan Jembatan Mojo.

Sementara, tim sapu lubang disiagakan di jalur alternatif maupun jalan perdesaan untuk menambal sulam lubang jalan akibat kerap dilewati kendaraan bermotor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo, Marjono, mengatakan arus lalu lintas diprioritaskan melewati jalur alternatif selama proyek perbaikan jembatan. Misalnya, melewati Jalan Ciu yang menjadi penghubung antarkecamatan, yakni wilayah Grogol, Mojolaban, dan Polokarto.

Pengguna kendaraan bermotor diarahkan melewati jalan-jalan perdesaan di sepanjang Jalan Ciu. “Bisa melewati jalan perdesaan di Desa Laban, Tegalmade atau Wirun di Mojolaban. Atau bisa juga melewati jalan perdesaan di Desa Pranan, Karangwuni, dan Ngombakan di Polokarto,” kata dia, saat ditemui Solopos.com, Senin (4/7/2022).

Baca juga: Sudah Dimulai, Kontraktor Ungkap Skenario Pengerjaan Jembatan Mojo Solo

Pengendara sepeda motor bisa melewati jembatan sesek yang membentang di Sungai Bengawan Solo. Jembatan tersebut terbuat dari anyaman bambu menghubungkan wilayah Desa Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo-Kampung Sewu, Jebres, Kota Solo.

Biasanya, jembatan sesek digunakan para perajin karak untuk memasok barang dagangan ke sejumlah pasar tradisional di Kota Bengawan. Marjono saat ini tengah mematangkan rancangan rekayasa pengalihan lalu lintas selama pengerjaan proyek perbaikan jembatan.

“Kami bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah berulang kali menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk membahas pengerjaan proyek perbaikan jembatan. Tak hanya itu, dampak lalu lintas juga turut serta dibahas. Termasuk persoalan potensi kerusakan jalan di jalur alterantif maupun jalan perdesaan,” papar dia.

Lebih jauh, Marjono, menyampaikan proyek perbaikan jembatan diperkirakan tak sampai akhir tahun. Pengerjaan perbaikan jembatan ditarget rampung pada November.

Harapannya bisa langsung  dilewati para pengguna jalan baik dari arah Solo maupun Bekonang, Sukoharjo. “Mungkin hanya dua bulan-tiga bulan. Tidak sampai berbulan-bulan. Ini berdasarkan hasil rapat pada beberapa waktu lalu,” kata dia.

Baca juga: Pengumuman! Rute BST Koridor 5 Dialihkan Selama Rehab Jembatan Mojo

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPR Sukoharjo, Suyadi, mengatakan tim sapu lubang disiagakan di jalur alternatif dan jalan perdesaan selama pengerjaan proyek perbaikan jembatan.

Apabila ada laporan masyarakat, tim sapu lubang segera menindaklanjuti dengan memperbaiki lubang jalan. Hal serupa dilakukan di jalur mudik dan balik Lebaran.

Lubang jalan ditambal agar bisa dilewati para pemudik saat pulang ke tanah kelahiran. “Jalan alternatif dan jalan perdesaan statusnya jalan kabupaten. Anggaran perbaikan jalan berasal dari pos pemeliharaan jalan di APBD Sukoharjo. Tetap ditindaklanjuti jika ada laporan lubang jalan dari masyarakat,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya