Jembatan Mojo Kembali Dibuka, Warga Merasa Lega karena Bosan dengan Kemacetan

Solopos.com, SOLO – Warga Kota Solo dan sekitarnya bisa sedikit bernapas lega setelah Jembatan Mojo kembali dibuka pada Jumat (2/12/2022). Jembatan Mojo sudah ditutup sejak September 2022 untuk penggantian lantai jembatan, penguatan struktur dan pengaspalan.

Penutupan Jembatan Mojo saat itu dibarengi dengan penutupan Jembatan Jurug B yang juga sedang diperbaiki hingga 2023. Sedangkan Jembatan Jurug A juga ditutup saat ini karena dianggap tidak aman untuk dilewati. Praktis hal tersebut membuat Jembatan Jurug C menjadi akses utama dari Kabupaten Karanganyar menuju Kota Solo ataupun sebaliknya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meskipun ada Jembatan Bacem, namun warga Kota Solo lebih memilih untuk melalui Jembatan Jurug C. Kemacetan lalu lintas yang muncul sempat membuat warga membangun jembatan sasak dari anyaman bambu untuk menyeberangi Sungai Bengawan Solo. Jembatan sasak ini sempat menjamur sebagai alternatif akses penghubung wilayah Mojolaban Sukoharjo dengan Kota Solo. Jembatan sasak sendiri akhirnya ditutup karena dianggap membahayakan, terutama di musim hujan.

Warga menyambut baik dibukanya kembali Jembatan Mojo. Sawega, warga yang tinggal di Palur, Jaten, Kabupaten Karanganyar, mengaku senang dengan adanya kabar Jembatan Mojo kembali dibuka. Sebab, menurutnya kemacetan di atas Jembatan Jurug C sudah sangat membuatnya tidak nyaman.

“Alhamdulillah kalau memang akhirnya besok Jumat bisa dibuka. Jadi Jembatan Jurug C bebannya bisa berkurang, macetnya juga bisa berkurang, buat pengendara mobil juga bisa lebih nyaman. Soalnya Jembatan Jurug C macetnya sudah keterlaluan, apalagi di jam-jam sibuk misal pas berangkat kerja atau pulang kerja,” urai Sawega saat ditemui Solopos pada Kamis (1/12/2022).

Baca Juga: Rencana Dibuka Jumat, Ini Potret Terbaru Perbaikan Jembatan Mojo Solo

Selain mengurai kepadatan lalu lintas di atas Jembatan Jurug C, pria berusia 30 tahun ini menilai Jembatan Mojo akan membuat perjalanan menjadi lebih efektif. “Jadi buat yang mau ke Karanganyar atau Sukoharjo tidak perlu berputar terlalu jauh dan aksesnya juga jadi lebih nyaman,” tegasnya.

Perasaan lega mendengar kabar dibukanya Jembatan Mojo juga dirasakan Andra, warga Bulakrejo, yang sehari-hari melaju dari rumahnya menuju tempat kerja di Jalan Slamet Riyadi. Menurutnya, jarak tempuh yang nantinya ia lalui akan jauh lebih singkat dibanding melewati Jembatan Jurug C dan lebih aman dibanding melewati Jembatan Sasak.

“Akhinya dibuka Jembatan Mojo, kalau begini jadi lebih cepat akses kalau mau ke Solo tidak perlu macet tidak perlu mutar jauh. Juga pasti lebih aman karena baru diperbaiki, dulu lewat situ ya agak waswas apalagi jembatannya kadang agak goyang kalau dilewati,” urai Andra.

Baca Juga: Terkait Rencana Penggunaan Jembatan Jurug A, DPUPR Solo: Itu Kewenangan PUPR!

Menurut Andra, meskipun Jembatan Mojo sudah dibuka, ia tetap berharap Jembatan Jurug A juga bisa dilalui kendaraan roda dua. Andra menjelaskan, Jembatan Jurug A juga masih diperlukan. “Kalau bisa Jembatan Jurug A bisa diperbaiki dan digunakan juga meskipun hanya untuk sepeda motor, jadi kalau mau dari arah Karanganyar ke Solo bisa lebih cepat, istilahnya sebagai alternatif lah dibanding lewat Jembatan Jurug C,” ucap Andra.

Tanggapan berbeda mengenai Jembatan Jurug A, diungkapkan Fernanda. Mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) ini mengaku senang dengan kembali dibukanya Jembatan Mojo. Namun, ia merasa tidak perlu Jembatan Jurug A kembali digunakan.

“Ya lega Jembatan Mojo sudah dibuka lagi, karena dulu kalau lewat Jembatan Jurug C, macetnya pas pagi sama sore itu sudah luar biasa. Mungkin kalau Jembatan Mojo sudah dibuka jadi lebih lancar kendaraan yang lewat. Kalau buat Jembatan Jurug A, kayaknya tidak perlu dibuka, karena lantainya sudah rapuh dan banyak yang bolong, apalagi strukturnya sudah tua, justru malah takut kalau lewat situ,” tegas Fernanda.

Baca Juga: DPRD Solo: Jembatan Mojo Jadi, Jembatan Jurug A Tak Perlu Dibuka!