SOLOPOS.COM - Jembatan Merah di Kawasan Kedungjati (Instagram/@explore.bantul)

Solopos.com, BANTUL Selain memiliki panorama alam yang indah, dari sungai hingga pemandangan tebing, kawasan Kedungjati juga memiliki jembatan baru yang dikenal dengan nama Jembatan Kedungjati atau dikenal oleh masyarakat sebagai Jembatan Merah karena jembatan ini didominasi dengan warna merah.

Megutip dari Instagram @explore.bantul, Sabtu (31/7/2021), jembatan ini merupakan jembatan pengganti dari Jembatan Kuning yang dulu pernah roboh karena terjangan banjir yang pernah melanda wilayah ini.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Kini area ini sering dijadikan tempat menongkrong bagi anak muda maupun keluarga yang ingin bersantai sembari menikmati makanan yang ada. Area jembatan nii tergolong masih asri, sehingga para wisatawan lokal maupun luar daerah merasa kerasan ada di area jembatan ini.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga : Karena Salah Melafal, Nama Camilan Khas Tegal ini Muncul

Mengutip dari situs Bantulkab.go.id, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui BPBD Kab. Bantul telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Kedungjati. Jembatan Kedungjati merupakan proyek pembangunan jembatan sebagai pengganti jembatan kayu sebelumnya yang rusak akibat dampak siklon Badai Cempaka pada tahun 2017.

Pembangunan jembatan telah dimulai dari bulan Maret 2020 dan selesai pada September 2020, Jembatan tersebut menghubungkan Desa Selopamioro dengan Desa Sriharjo di kawasan Imogiri. Konstruksi pembangunan jembatan ini memiliki panjang kurang lebih 80 meter dan lebar 8 meter.

Proses pembangunan Jembatan Kedungjati mengunakan dana hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi dari BNPB dengan kontraktor PT. Surya Karya Setiabudi (SKS) dan PT. Wastu Anopama sebagai konsultan pengawas.

Baca Juga : Watu Nganten, Wisata Unik di Taman Nasional Gunung Merapi

BPBD Bantul lewat Dwi Wantoro, sebagai ketua direksi pembangunan jembatan berharap, jembatan ini dapat mendukung kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat yang sempat terhambat akibat putusnya jembatan pada tahun 2017 lalu.

Jembatan jembatan yang sudah dibangun dilengkapi dengan sensor banjir. dan diharapkan dengan selesainya pembangunan jembatan ini dapat membawa manfaat positif bagi masyarakat terutama berkait usaha pergerakan ekonomi. Jembatan Merah ini adalah salah satu dari empat jembatan yang diperbaiki setelah rusak karena badai cempaka pada tahun 2017 lalu.

Total dana yang digelontorkan pemerintah pusat melalui BNPB sendiri senilai Rp64 miliar dan pembagunan juga menerapkan protokol kesehatan karena dibangun saat masa pandemi Covid-19. Sementara itu, tiga  jembatan lain yang juga diperbaiki adalah Jembatan Gayam di Desa Segoroyoso, Jembatan Kringan di Canden Jetis dan Jembatan Benyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya