Jembatan Kali Miri Bahayakan Warga

SAMIGALUH—Kondisi Jembatan Kali Miri di Desa Ngargosari, Kecamatan Samigaluh, membahayakan warga yang melintas, karena talut jembatan telah longsor.

Jembatan yang berada di perbatasan Dusun Ngaliyan dan Pucung itu berada di ruas jalan kabupaten. Talut di sisi Dusun Ngaliyan longsor saat hujan lebat 1 Januari 2012 lalu. “Sampai saat ini belum ada penanganan,” ungkap anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ngargosari, Abdul Zurohman, saat ditemui Harian Jogja, Jumat (13/1).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kondisi jembatan Kali Miri. (HARIAN JOGJA/Nina Atmasari)

Talut jembatan setinggi 10 meter longsor sepanjang empat meter dan lebar satu meter. Bangunan talut longsor ke sungai. Menurut Abdul Zurohman, penyebab longsor tersebut adalah usia talut yang tua, yakni lebih dari 15 tahun sehingga sudah lapuk.

Akibat longsor tersebut, saat ini jalan berada di atas tebing tanpa talut pengaman. Jika hujan turun, dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan yang bisa berakibat putusnya jalan. Padahal, keberadaan jalan tersebut sangat penting karena menjadi akses warga Ngaliyan ke jalan raya serta menuju Dusun Mendol, Desa Pagerharjo.

Saat ini, katanya, warga masih nekat melintas jalan tersebut karena jika menggunakan jalan lain, mereka harus memutar sejauh lebih dari lima kilometer. Pihaknya berharap Pemerintah Kabupaten Kulonprogo melakukan upaya pengamanan jalan dan jembatan tersebut, sebab swadaya warga tidak mampu melakukannya.

Abdul Zurohman menambahkan kondisi jalan tersebut saat ini juga telah rusak parah. Jalan dengan permukaan aspal itu telah mengelupas di beberapa titik. Ia menuturkan, jalan tersebut awalnya merupakan jalan desa. Setelah dilakukan pengaspalan, jalan kemudian beralih status menjadi jalan kabupaten. (HARIAN JOGJA/Nina Atmasari)