SOLOPOS.COM - Warung angkringan di samping jembatan Kadirejo sepi pembeli setelah jembatan Kadirejo, Kecamatan Karanganom rusak parah dan tak bisa dilintasi sejak, Kamis (3/3/2022). Foto diambil Selasa (15/3/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Rusaknya jembatan Kadirejo, Kecamatan Karanganom tak hanya berdampak pada akses warga. Kegiatan ekonomi warga sekitar jembatan ikut terdampak lantaran jualan sepi pembeli.

Jembatan Kadirejo rusak parah terdampak derasnya arus sungai setelah hujan lebat mengguyur, Kamis (3/3/2022) sore. Jembatan yang berada di antara ruas jalan Kecamatan Ngawen dan Karanganom itu ditutup sementara lantaran rusak parah. Pemkab Klaten berencana membangun jembatan baru pada tahun ini.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Berdasarkan pantauan Solopos.com, barikade terpasang pada kedua jalur menuju jembatan itu. Beberapa papan petunjuk pengalihan arus melewati jalan alternatif di tengah kampung baik yang berada di Desa Tarubasan maupun Kadirejo terpasang di beberapa lokasi. Jalur alternatif dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat. Akibat pengalihan arus, lalu lintas jalan kampung yang menjadi jalur alternatif kian padat.

Baca Juga : Gorong-Gorong hingga Lapangan Tenis Belanda di Bekas PG Karanganom.

“Arus lalu lintas jalan kampung lebih ramai. Banyak kendaraan roda empat yang melintas. Kalau truk saya sendiri jarang melihat,” kata Kadus II Desa Kadirejo, Purwanto, saat ditemui Solopos.com, di kantor desa setempat, Selasa (15/3/2022).

Purwanto menjelaskan kian padatnya arus lalu lintas di jalan kampung terutama di wilayah Kadirejo tak sampai dikeluhkan warga. Mereka memahami kondisi itu lantaran jembatan pada jalur utama rusak parah.

Disinggung jarak tempuh antara Karanganom dan Ngawen melintasi jalur alternatif, Purwanto mengatakan aksesnya lebih panjang sekitar 1 km hingga 2 km dibandingkan akses utama. Namun, jalur alternatif itu tetap dilintasi terutama para pekerja maupun siswa yang saban hari melintas.

Baca Juga : Kisah Warga Karanganom Klaten Jadi Miliarder Dadakan Jelang Pensiun.

Purwanto mengatakan rusaknya jembatan ikut berdampak pada kegiatan ekonomi warga. Di sepanjang jalan tersebut terutama yang berdekatan dengan jembatan ada warung makan, angkringan, toko kelontong, jasa cuci mobil dan motor, serta SPBU.

Sejak jembatan rusak, rata-rata omzet mereka anjlok. Tak terkecuali warung soto sawah dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Kadirejo yang juga berada di tepi ruas jalan tersebut.

“Warung BUM desa yang sebelumnya sehari bisa jual sampai 100 mangkuk [soto], sekarang tidak sampai sebanyak itu. Turunnya drastis. Tetapi mau bagaimana, namanya musibah,” jelas dia.

Purwanto mengatakan kerusakan jembatan itu sudah dilaporkan ke Pemkab Klaten. Dia berharap jembatan bisa segera diperbaiki dan akses serta kegiatan ekonomi warga kembali normal.

Baca Juga : Ruko di Karanganom Klaten Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp500 Juta.

Pedagang angkringan yang berjualan persis di samping jembatan, Ridwan alias Bang Jarwo, 31, mengakui sejak jembatan rusak omzet yang dia peroleh menurun. Warga yang membuka jasa maupun toko juga mengeluhkan usaha mereka sepi bahkan merosot hingga 50 persen.

Ridwan tak membeberkan berapa penurunan omzet yang dia alami sejak jembatan rusak dan tak bisa dilewati. Selain membuka angkringan, Ridwan berjualan cilok yang kerap diramaikan pembeli dari kalangan pelajar yang melintas.

“Saat ini yang membeli ya hanya pelanggan-pelanggan dari warga sekitar. Biasanya ada yang melintas mampir,” kata Ridwan.

Baca Juga : Jembatan Kadirejo Klaten Rusak Diterjang Banjir akan Dibangun Tahun Ini.

Ridwan juga mengatakan para pengendara kini melintasi jalur alternatif di tengah kampung. Hanya saja, jalur alternatif itu tak bisa dilintasi kendaraan berukuran besar seperti bus.

“Harapan kami jembatan bisa segera diperbaiki dan bisa dilewati lagi. Ini termasuk jalan utama dari Klaten menuju Karanganom termasuk menuju ke objek wisata sepeti Umbul Ponggok dan Objek Mata Air Cokro,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya