SOLOPOS.COM - Kondisi struktur jembatan di Desa Kadirejo, Kecamatan Karanganom, Klaten rusak lantaran tergerus derasnya arus sungai, Kamis (3/3/2022) sore. Foto diambil Jumat (4/3/2022). (Espos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN–Perbaikan jembatan Kadirejo di Kecamatan Karanganom, Klaten, yang rusak tergerus banjir dipercepat. Dimungkinkan, perbaikan memanfaatkan alokasi belanja tak terduga (BTT).

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, mengatakan sudah ada kajian teknis oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR). Usulan anggaran perbaikan sudah diajukan oleh DPUPR ke Bupati. “DPUPR sudah melakukan proses kajian. Sekarang proses naik ke Bupati tinggal menunggu persetujuannya. Ditunggu saja,” kata Winoto, Rabu (9/3/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Winoto mengatakan proses perbaikan tak memungkinkan dilakukan lantaran kerusakan yang terjadi pada jembatan tersebut cukup parah. Jembatan tersebut harus dibangun jembatan baru. Soal nilai anggaran untuk perbaikan, Winoto mengatakan kajian teknis ihwal perkiraan anggaran berada di DPUPR. “Mungkin antara Rp3 miliar sampai Rp4 miliar. Yang tahu persis dari teman-teman DPUPR,” jelas dia.

Baca Juga: Makgrobyak! Jembatan Kadirejo Klaten Nyaris Ambrol Dikira Motor Jatuh

Perbaikan memungkinkan dilakukan menggunakan anggaran BTT APBD Klaten 2022. Alasannya, jembatan tersebut rusak lantaran faktor bencana. “Kalau memungkinkan, itu bisa melalui BTT. Kalau melalui mekanisme reguler baru bisa dilakukan pada 2023,” kata Winoto.

Winoto mengatakan jembatan Kadirejo menjadi akses vital. Jembatan berada di ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Ngawen dan Karanganom. Jalur itu juga menjadi salah satu jalur menuju ke wilayah Kecamatan Ceper, Polanharjo, hingga Boyolali. Jalur itu juga menjadi salah satu akses wisata seperti ke Umbul Ponggok, Objek Mata Air Cokro, serta Umbul Manten.

Untuk sementara, jembatan tersebut ditutup. Akses lalu lintas dialihkan melalui jalur utama lainnya seperti dari Penggung, Kecamatan Ceper atau dari Kecamatan Jatinom. “Memang memutarnya jadi cukup panjang. Sementara kalau terlalu lama melintasi jalan alternatif di desa, jalan desa yang akan rusak,” urai dia.

Baca Juga: Diterjang Arus Sungai, Jembatan Jalan Karanganom-Klaten Ambrol

Sebelumnya, Bupati Klaten, Sri Mulyani, meminta BPBD dan DPUPR Klaten mengecek kerusakan jembatan Kadirejo. Lantaran kerusakan akibat bencana, perbaikan bisa dilakukan menggunakan BTT APBD 2022.

“Tindak lanjutnya dari BPBD dan DPU PR mengecek ke lapangan. Itu timbul karena kebencanaan, kami hadirkan perbaikan itu dengan BTT. Kami lihat juga potensi BTT seperti apa karena BTT persediaan utama untuk penanganan Covid-19,” jelas dia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, BTT di APBD Klaten 2022 sekitar Rp15 miliar. BTT disiapkan terutama untuk penanganan Covid-19. BTT merupakan pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah pusat/daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya