SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p style="font-weight: 400;"><strong>Solopos.com, SOLO</strong> — Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan<span>&nbsp;</span><span>Solo</span><span>&nbsp;</span>(BBWSBS) menargetkan proses pembangunan jembatan inspeksi Bendung Tirtonadi bisa rampung pada 24 Oktober 2018.</p><p style="font-weight: 400;">Tidak lama setelah itu, jembatan inspeksi yang salah satunya dibangun dengan bahan kaca tersebut bakal mulai dibuka untuk umum.</p><p style="font-weight: 400;">Konsultan Supervisi Proyek Penanganan Banjir Kota<span>&nbsp;</span><span>Solo</span><span>&nbsp;</span>Paket 3 (Kali Pepe Hulu), Mohammad Abdullah, mengatakan jembatan inspeksi Bendung Tirtonadi memang dirancang juga untuk mendukung keperluan wisata sungai di Kota Bengawan.</p><p style="font-weight: 400;">Menurut dia, BBWSBS <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180914/489/939817/bisnis-kian-lesu-80-taksi-solo-diubah-jadi-mobil-pr" title="Bisnis Kian Lesu, 80 Taksi Solo Diubah Jadi Mobil Pribadi">berencana membuka jembatan</a> inspeksi untuk umum, tapi tidak secara bebas. Jembatan inspeksi akan dibuka pada hari dan jam tertentu saja.</p><p style="font-weight: 400;">&ldquo;Sudah ada rencana jembatan inspeksi akan dibuka untuk umum dengan waktu terbatas. Untuk teknisnya, kami masih perlu membahasnya lagi. Yang jelas, pemanfaatan jembatan inspeksi untuk umum perlu dibatasi karena berkaitan dengan keamanan dan fungsi utamanya sebagai jalur pengecekan Bendung Tirtonadi,&rdquo; kata Doel, sapaan Abdullah saat diwawancara<span>&nbsp;</span><em>solopos.com<span>&nbsp;</span></em>di sekitar Bendung Tirtonadi, Senin (17/9/2018).</p><p style="font-weight: 400;">Doel memastikan BBWSBS batal membangun jembatan inspeksi Bendung Tirtonadi dengan mayoritas menggunakan material kaca. Jembatan inspeksi penghubung wilayah bantaran Kelurahan Manahan dan Nusukan itu akan dibangun dengan perpaduan material kaca, pelat grid, dan membran.</p><p style="font-weight: 400;">Material kaca hanya dipakai untuk bagian dinding atau sandaran. Sementara bagian lantai, akan dibangun dengan material pelat<span>&nbsp;</span><em>grid</em><span>&nbsp;</span>(besi berlubang) dan atap menggunakan membran. Doel mejelaskan pilihan itu dibuat BBWSBS demi alasan efisiensi anggaran untuk perawatan <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180917/489/940173/kantongi-bansos-46-warga-solo-kena-proyek-bbwsbs-belum-bangun-rumah" title="Kantongi Bansos, 46 Warga Solo Kena Proyek BBWSBS Belum Bangun Rumah">jembatan inspeksi</a>.</p><p style="font-weight: 400;">&ldquo;Enggak jadi total pakai kaca. Pertimbanganya terkait masalah pemeliharaan. Di mana kami memandang penggunaan material pelat<span>&nbsp;</span><em>grid<span>&nbsp;</span></em>untuk lantai dan membran untuk atap ini lebih efisien. Tapi kami yakin jembatan inspeksi ini tetap menarik untuk keperluan wisata sungai,&rdquo; jelas Doel.</p><p style="font-weight: 400;">Doel mengatakan persentase pekerjaan pembangunan jembatan inspeksi Bendung Tirtonadi kini mencapai 90% lebih. Dia menyebut, semua material yang dibutuhkan untuk membangun jembatan inspeksi telah tersedia. BBWSBS sekarang tinggal merakit material tersebut.</p><p style="font-weight: 400;">Doel menerangkan pintu selatan jembatan inspeksi berada di dalam gedung Galeri Sungai Papan Kawruh Tirto. Sedangkan pintu utara berada di kompleks<span>&nbsp;</span><em>house control<span>&nbsp;</span></em>Bendung Tirtonadi.</p><p style="font-weight: 400;">Dia membenarkan keberadaan posisi pintu tersebut membuat masyarakat otomatis tidak bisa dengan bebas masuk ke jembatan inspeksi Bendung Tirtonadi.</p><p style="font-weight: 400;">&ldquo;Terkait teknis pemanfaatan jembatan inspeksi Bendung Tirtonadi nanti dibahas lagi. BBWSBS bisa saja akan melibatkan Pemkot<span>&nbsp;</span><span>Solo</span><span>&nbsp;</span>dan masyarakat sekitar dalam pembahasan tersebut,&rdquo; jelas Doel.</p><p style="font-weight: 400;">Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Penanganan Banjir Kota<span>&nbsp;</span><span>Solo</span><span>&nbsp;</span>BBWSBS, Arlendenovega Satria N., tak menampik BBWSBS tengah berupaya mengakomodasi usulan Pemkot untuk membangun infrastruktur penunjang penyediaan wisata air di Kali Pepe.</p><p style="font-weight: 400;">Lewat proyek Penanganan Banjir Paket 3, BBWSBS kini tengah menata kawasan bantaran Kali Pepe hulu untuk dijadikan<span>&nbsp;</span><em>public space.</em><span>&nbsp;</span>BBWSBS juga tengah membangun jembatan kaca di atas Bendung Tirtonadi yang bisa diakses publik. Pembangunan <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180917/489/940210/pengusaha-taksi-solo-dukung-kemenhub-bikin-aplikasi-online" title="Pengusaha Taksi Solo Dukung Kemenhub Bikin Aplikasi Online">jembatan kaca</a> tersebut bakal disinergikan dengan keberadaan galeri sungai Papan Kawruh Tirto.</p><p style="font-weight: 400;">&ldquo;Kami juga akan menyediakan dua dermaga di Kali Pepe hulu wilayah Nusukan dan Manahan yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan wisata air. Dermaga bisa dipakai untuk berlabuh kapal yang dioperasikan di aliran Kali Pepe,&rdquo; terang Arlendenovega Satria N.</p>

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya