SOLOPOS.COM - Peserta mengarak bendera Merah putih menuju bukit Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar, 2019 dalam Gelar Pataka Satya Nagari, Sabtu (16/3/2019). (Solopos-Suranyo Haryo Nayu)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemkab optimistis objek wisata jembatan kaca yang akan dibangun di kawasan kebun teh Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, menjadi bisnis wisata menguntungkan.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Karanganyar, Titis Sri Jawoto, menuturkan pengerjaan objek wisata jembatan kaca di lereng Gunung Lawu tepatnya kebun teh Kemuning melibatkan investor.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Masih [menggandeng investor]. Bisa swasta murni atau malah pemerintah. Kami sedang meyakinkan investor bahwa ini menguntungkan. Kami tawarkan terbuka. Ini wisata bernilai investasi tinggi. Bisnis pariwisata yang menjanjikan. Kami akan mendukung dengan mengerjakan fasilitas umum dan fasilitas sosial,” kata Titis saat dihubungi , Sabtu (28/9/2019).

Pemkab tidak akan banyak mengubah panorama alam di kebun teh Kemuning. Pemkab hanya menambah sejumlah fasilitas untuk meningkatkan daya tarik dan kenyamanan wisatawan. Pemkab menjual pemandangan kebun teh, udara yang sejuk.

Terkait rencana proyek itu, Pemkab bekerja sama dengan PT Rumpun Sari Kemuning sebagai pengelolaan lahan.

“Dari total 50 hektare yang akan kami sewa hanya sepuluh hektare yang akan dibangun infrastruktur. Kami konsep wisata alam dengan tempat nyaman. Ada jogging track, kuliner khas, cottage tidak boleh bertingkat, dan jembatan kaca. Kami tidak akan banyak membangun. Tempat di mana orang bisa menikmati alam Gunung Lawu dengan nyaman,” ujar dia.

Titis menyampaikan proyek akan dimulai tahun 2020 apabila setiap tahapan proses berjalan lancar. Saat ini, Pemkab sedang menunggu penandatanganan MoU dengan PT Rumpun Sari Kemuning. Dia berharap penandatanganan rampung sebelum akhir Oktober atau penetapan APBD 2020.

“Kami mulai 2020 makanya kesepakatan harus diselesaikan sebelum akhir Oktober. Mana yang secara de jure menjadi hak dan kewajiban setiap pihak. Kalau terlambat mekanisme anggaran lewat. Januari masuk. Kami tidak kaku. Pemkab perhitungkan dari sisi investasi dan multiefek. Demi keuntungan masyarakat,” beber dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya