SOLOPOS.COM - Gondola penumpang berada di dekat jembatan gantung Girpasang, Kemalang, Klaten, Sabtu (1/1/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENJembatan gantung Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, belakangan menjadi magnet baru para wisatawan berdatangan ke wilayah di lereng Gunung Merapi. Bupati Klaten, Sri Mulyani, mewanti-wanti warga dan pengunjung mengutamakan keselamatan dan mematuhi aturan melintasi jembatan gantung tersebut.

“Saya turut bangga dan tentu jembatan gantung Girpasang bisa memudahkan akses bagi warga Girpasang. Saya berpesan ke masyarakat agar jembatan dijaga dengan baik. Pengunjung juga harus ikut menjaga. Walau konstruksinya aman [untuk dilewati], tetapi tetap harus waspada karena di sana sangat dalam,” kata Mulyani saat ditemui wartawan di Pemkab Klaten, Jumat (14/1/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mulyani mengatakan Pemkab Klaten bakal bekerja sama dengan desa guna melakukan penataaan kawasan Tegalmulyo menjadi destinasi wisata sekaligus mengatur tentang ketentuan keselamatan. Hanya saja, kelanjutan pengaturan pemanfaatan jembatan itu masih menunggu penyerahan aset dari pemerintah pusat ke daerah.

Baca Juga: Alun-Alun Klaten akan Steril Jual-Beli, PKL Direlokasi ke Jalan Bali

“Bangunan itu dibuat dengan anggaran APBN. Sampai saat ini belum ada proses hibah ke pemerintah daerah. Tetapi, saya sudah berbincang dengan pelaksana proyek pembangunan bahwa kapasitas maksimal orang di jembatan itu 40 orang. Ini harus ditaati, biar aman dan selamat semuanya,” urai dia.

Di sisi lain, aktivitas ekonomi warga Tegalmulyo dan sekitarnya dari sektor wisata belakangan menggeliat. Warung kopi serta kafe bermunculan. Mulyani berpesan agar penataan tempat kuliner itu dilakukan dengan rapi.

Selain itu, menggeliatnya ekonomi sektor wisata itu bisa diimbangi dengan menjaga kawasan alam Tegalmulyo tetap asri dan semakin indah agar tetap memikat orang-orang berdatangan ke kawasan tersebut.

Baca Juga: Siap-Siap! Alun-alun Klaten Segera Ditata, Pedagang bakal Direlokasi

“Estetika keindahan harus diutamakan. Sama rasa juga penting. Harus ada sesuatu yang lain. Karena di sana kan dingin, pedagang kulinernya harus pintar. Kopine kudu piye, gorengane kudu piye. Kalau di sana kan [camilan gorengan] talas ya. Harus tetap enak dinikmati. Ini tidak hanya untuk Kemalang tetapi untuk masyarakat Klaten. Pesan saya jaga, rawat dengan baik dan paling penting jaga estetika keindahan,” ujar dia.

Soal peresmian jembatan gantung Girpasang, Mulyani belum bisa memastikan. Pemkab masih menunggu penyerahan hibah jembatan itu dari pemerintah pusat.

Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten, Sri Nugroho, mengingatkan agar ketentuan tata cara melintasi jembatan dipatuhi. “Mau tidak mau harus kerja sama dengan SAR atau membentuk tim agar sedini mungkin dilakukan pencegahan. Faktor keselamatan tetap diutamakan,” urai dia.

Baca Juga: Hidupkan Kawasan Utara Klaten, Jalan Pemuda akan Dibikin Searah 24 Jam

 

Maksimal 40 Orang

Jembatan gantung Girpasang merupakan jembatan yang menghubungkan antara Dukuh Girpasang dengan Dukuh Ngringin, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang. Jembatan tersebut dibangun untuk memudahkan akses warga Girpasang yang tinggal di daerah terisolasi di lereng Gunung Merapi. Sebelumnya, warga mengandalkan jalan setapak di tepian jurang untuk keluar-masuk kampung.

Jembatan gantung dibangun pada 2021 dan rampung pada awal Januari 2022. Pembangunan jembatan yang dibiayai pemerintah pusat melalui APBN 2021 itu membentang sejauh 120 meter di atas jurang berkedalaman 150 meter.

Meski belum diresmikan, jembatan gantung itu menjadi magnet baru bagi wisatawan. Mereka berdatangan lantaran penasaran menyeberangi jembatan yang dibangun untuk memudahkan akses warga Girpasang yang selama ini tinggal di daerah terisolasi dan terpisahkan jurang dengan permukiman lainnya di Tegalmulyo. Saban hari, ada ratusan orang berdatangan melewati jembatan tersebut. Pada Minggu (9/1/2022), setidaknya ada 2.000 orang yang bergantian menyeberang jembatan tersebut.

Baca Juga: Colek Bagian Sensitif dan Pukul Biduanita Klaten, Bento Menghilang

Untuk keamanan dan keselamatan, Direktorat Jenderal Bina Marga Kemen PUPR membuat tata cara melintasi jembatan yakni harus antre berurutan, jumlah maksimal 40 orang pada waktu bersamaan dan tidak boleh berkelompok. Dilarang bermain-main, berlari, dan berfoto atau selfie di jembatan. Dilarang bersandar pada pagar pembatas. Warga desa setempat juga berjaga pada kedua ujung jembatan untuk mengatur pengunjung agar mematuhi tata cara melintas jembatan gantung.

Rampungnya pembangunan jembatan gantung itu melengkapi pilihan akses ke Girpasang. Sebelumnya, jalan setapak di tepian jurang dengan lebih dari 1.000 anak tangga menjadi jalur utama. Seiring perkembangannya, pemerintah desa membangun gondola penumpang yang kini dikelola Pokdarwis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya